Mobil Jarang Dipakai, Kapan Ganti Oli? Ini Penjelasannya

Mobil Jarang Dipakai, Kapan Ganti Oli? Ini Penjelasannya

Mobil Jarang Dipakai, Kapan Ganti Oli? Ini Penjelasannya

Jika mobil jarang dipakai, kapan ganti oli? Pasti, pertanyaan ini sering terlintas di benak para pemilik mobil. Apalagi selama masa pandemi mobilitas semakin terbatas dan mobil lebih sering disimpan di garasi. 

Nyatanya, mobil yang jarang dipakai tetap disarankan untuk mengganti oli mesin secara rutin. Pasalnya, oli mesin yang terlalu lama mengendap bisa menurunkan kualitas mesin hingga bisa menyebabkan mesin rusak. 

Selain alasan tersebut, pada artikel ini akan membahas informasi lengkap seputar kapan ganti oli untuk mobil yang jarang dipakai, cara merawat dan tanda-tanda kapan harus mengganti oli mobil. 

Kapan ganti oli mobil yang jarang dipakai?

Ganti oli mobil disarankan untuk dilakukan secara berkala setiap kali mobil sudah mencapai jarak tempuh tertentu. Lantas, berapa km harus ganti oli mobil?

Jarak tempuh ganti oli mobil yang direkomendasikan adalah setiap 5.000 km sampai 10.000 km. Jadi, rutin cek jarak tempuh mobilmu, apakah sudah mencapai jarak tersebut atau belum. Jika sudah, sebaiknya lakukan penggantian oli.

Tetapi, perlu diperhatikan bahwa hal ini tidak berlaku jika kendaraan yang dipakai rutin untuk mobilitas sehari-hari. Penggantian oli setiap 5.000-10.000 km hanya berlaku untuk mobil yang jarang dipakai. 

Kemudian, untuk waktu ganti oli mobil jarang dipakai, sebaiknya lakukan setiap 6 bulan sekali. Khususnya jika kamu memakai oli full sintetis. Tidak disarankan untuk mengganti oli setahun sekali meskipun mobil jarang dipakai.

Lebih lanjut, saat ganti oli mobil jarang dipakai, tidak harus mengganti semua komponen pelumas diganti. Hal tersebut ditentukan dari waktunya. 

Jika penggunaan waktunya cukup panjang, bisa mengganti oli power steering dibandingkan dengan oli mesin dan oli gardan. 

Penggantian oli power steering  juga sebaiknya dilakukan menurut jadwal servis secara rutin. Direkomendasikan untuk melakukan penggantian oli power steering jika jarak tempuh sudah sampai di atas 100 km. 

Lalu, apa jadinya jika oli tidak diganti meskipun mobil jarang dipakai? Dampaknya, oli mesin yang terlalu lama mengendap di dalam mesin akan rusak. 

Endapan ini bisa berbahaya jika mesin mobil dinyalakan, bahkan bisa menyumbat saluran oli yang nantinya bisa mengganggu proses pelumasan. 

Perawatan mobil jarang dipakai

Selain mencari tahu kapan ganti oli mesin untuk mobil jarang dipakai, kamu juga perlu tahu upaya yang tepat untuk melakukan perawatan mobil yang jarang digunakan.

Karena, akan ada efek mobil jarang dipakai yang bisa membahayakan kondisi mobil, salah satunya bisa menyebabkan aki soak.

Bukan cuma rutin ganti oli, kamu juga bisa melakukan cara perawatan pada mobil yang jarang dipakai seperti berikut ini: 

1. Panaskan mobil setiap hari 

Upaya perawatan pertama adalah rutin memanaskan mobil setiap hari. Durasi yang dianjurkan untuk memanaskan mobil sekitar 10-30 menit setiap harinya.

Direkomendasikan juga untuk membawa mobil berkeliling sekitar perumahan atau area terdekat selama 10-30 menit, meskipun tidak ada tujuan untuk bepergian. 

2. Menggunakan AC mobil 

Meskipun jarang dipakai, usahakan ketika memanaskan mobil, kamu juga bisa menyalakan AC mobil. Hal ini bertujuan agar AC mobil tetap bekerja dengan baik. 

3. Melepaskan kabel aki

Apabila mobil benar-benar sudah tidak dipakai dalam jangka waktu yang panjang, pastikan kamu melepaskan kabel aki mobil. Alasannya, aki mobil yang jarang dipakai akan cepat soak dan rusak. 

Apalagi, biaya servis atau ganti aki mobil tidak murah karena aki merupakan komponen penting mobil. Maka dari itu, jika mobil jarang dipakai, hindari aki soak dengan melepaskan kabelnya. 

4. Rutin cek kondisi oli

Mobil yang jarang dipakai berisiko membuat oli turun ke bawah sebelum waktunya mengganti mobil. Hal tersebut akan mengakibatkan volume oli berkurang. 

Maka dari itu, penting untuk rajin mengecek kondisi oli, jika volumenya kurang kamu juga bisa menambah oli sampai batas normal. 

Cara tepat ganti oli mobil

Setelah mengetahui kapan ganti oli mesin untuk mobil jarang dipakai, kamu juga harus memahami cara tepat ganti oli mobil yang jarang dipakai. Berikut penjelasan lengkap cara ganti oli mobil

1. Sesuaikan dengan buku manual

Biasanya buku manual diberikan saat membeli mobil baru. Di dalam buku manual ada informasi yang tertera mengenai cara ganti oli dan kapan waktu untuk menggantinya.

Jika mengikuti saran pada buku manual, mobil jarang dipakai disarankan untuk ganti oli ketika sudah mencapai jarak 10.000 km. Namun, ada beberapa bengkel yang menyarankan untuk mengganti oli setiap jarak tempuh 5.000 km. 

2. Ganti oli sesuai dengan kekentalan oli

Faktanya, kekentalan oli juga bisa menjadi faktor penting dan acuan untuk menentukan kapan harus mengganti oli. 

Kamu bisa mengecek pada kemasan oli yang biasanya tercantum SAE (Society of Automotive Engineering). SAE adalah indeks yang menentukan kekentalan oli. Misalnya saja, SAE 10W-40 atau SAE 0W-20. 

Angka yang tertera di depan huruf W, menentukkan kekentalan oli saat suhu dingin akibat mesin mobil yang tidak dipakai dalam jangka waktu lama. 

Sedangkan, angka dibelakang huruf W menunjukkan kekentalan oli pada suhu yang tinggi. Maka dari itu, untuk mengganti oli usahakan sesuai dengan spesifikasi mobil juga. 

3. Mengganti oli bersamaan dengan mengganti filternya

Ketika mengganti oli kamu juga disarankan mengganti filter oli setiap dua kali ganti oli. Filter yang mengalami penurunan kualitas akan kurang optimal dan distribusi oli juga akan terhambat. 

Jadi sebaiknya, ketika mengganti oli kamu juga mengganti filternya. Sehingga filter oli tidak kotor akibat oli lama yang sudah rusak. 

Tanda sudah harus ganti oli

Selain mengetahui kapan waktu ganti oli berapa km, ada tanda lain yang bisa kamu kenali untuk mengetahui kapan ganti oli jika mobil jarang dipakai. Berikut ini tanda-tandanya:

1. Oli berubah warna

Perhatikan apakah warna oli sudah berubah atau tidak. Oli normal berwarna kuning kecoklatan dan bening. Sementara oli yang sudah berwarna hitam dan encer, sebaiknya harus diganti. 

2. Volume oli berkurang

Tanda lainnya yang bisa dikenali adalah volume oli yang sudah berkurang hingga di bawah normal. Jika volume oli sudah di bawah normal, sebaiknya kamu harus menambah atau mengganti oli baru.

3. Mesin terasa kasar

Adanya oli berfungsi untuk memastikan mesin mudah bekerja dengan baik tanpa tersendat. Tapi, kalau kualitas oli sudah menurun, mesin jadi terasa lebih kasar atau ngadat.

Kondisi mesin kasar ini biasanya ditunjukan dengan getaran mobil yang semakin lama semakin terasa, tidak seperti awal saat oli baru diganti.

4. Indikator mesin menyala

Jika indikator mesin menyala pada dashboard mobil, berarti tekanan oli sedang rendah. Maka dari itu, sebaiknya kamu segera membawanya ke bengkel untuk ganti oli. 

Pentingnya memiliki asuransi mobil

Mobil yang jarang dipakai biasanya akan menimbulkan berbagai tanda kerusakan mobil dan mempengaruhi kondisi aki. Akan ada resiko telat ganti oli mobil kalau sampai kamu tidak rutin mengganti oli mobil di bengkel

Biaya servis mobil tidaklah murah, apalagi kalau kerusakannya besar. Maka dari itu, agar lebih aman dan kantong juga aman, sebaiknya kamu memanfaatkan asuransi mobil. 

Asuransi mobil akan menanggung biaya perbaikan mobil di bengkel jika mobil mengalami kerusakan. Simak video berikut untuk penjelasan lebih lanjut.

Kamu bisa memilih layanan asuransi mobil jenis all risk, dengan fasilitas segala biaya kerusakan mobil akan ditanggung, dari skala kecil maupun skala besar di bengkel rekanan. 

Asuransi mobil all risk juga akan menanggung kerugian berupa kehilangan mobil akibat pencurian. Asuransi ini cocok kalau kamu punya mobil baru dan ingin terhindar dari segala jenis risiko.

Selain itu, kamu juga memiliki pilihan asuransi mobil TLO atau Total Loss Only. Jenis asuransi ini akan mengganti kerugian yang nilainya mencapai 75 persen dari nilai mobil sebelum mengalami kerusakan.

Asuransi TLO bisa digunakan untuk mobil apa saja, tapi khususnya disarankan untuk mobil yang sudah tua atau mobil bekas. Karena, mobil tua punya risiko lebih tinggi untuk mengalami kerusakan berat yang nilai kerugiannya besar.

Di antara dua jenis asuransi mobil tersebut, mana yang paling cocok untukmu? Coba cari tahu dengan  kuis asuransi mobil terbaik berikut ini.

FAQ seputar kapan ganti oli mobil yang jarang dipakai

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.