Bisnis  

Kabupaten Bantul berupaya membangun budaya mengolah sampah

Warga Sipil – Pemerintah Kabupaten Bantul di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya membangun budaya mengolah sampah di kalangan warga guna mengatasi masalah sampah di wilayahnya.

Bupati BantulAbdul Halim Muslihmengemukakan perlunya perubahan budaya dalam menangani sampah mulai dari tingkat rumah tangga guna mengatasi persoalan sampah.

“Penanganan sampah ini menyangkut budaya, bukan sekadar anggaran saja, tetapi budaya. Mengubah kebudayaan pengolahan sampah ini ke seluruh individu, bisa dibayangkan betapa beratnya itu,” katanya di Bantul, Kamis.

Dia mengatakan bahwa upaya untuk membangun budaya mengolah sampah akan dimulai dari aparatur sipil negara (ASN).

Pemerintah Kabupaten Bantul akan menginstruksikan ASN untuk memilah sampah rumah tangga berdasarkan jenis serta mulai mengolah sampah rumah tangga secara mandiri.

Peraturan mengenai penetapan ASN sebagai panutan dalam kegiatan pemilahandan pengolahan sampah rumah tangga sedang disiapkan oleh pemerintah daerah.

“Tentu dalam beberapa bulan ke depan itu belum bisa seratus persen perubahan budaya pengolahan sampah ini akan tercapai. Tetapi, kalau kita tidak melakukannya mulai hari ini, maka budaya itu juga tidak akan terbentuk selamanya,” kata Abdul.

Dalam upaya membangun budaya memilah dan mengolah sampah rumah tangga, ia mengatakan, pemerintah daerah juga mengimbau warga membuat lubang di tanah atau juganganuntuk menampung sampah organik yang tidak diolah menjadi kompos.

Menurut dia, warga yang tidak punya sisa lahan bisa bersama-sama membuat jugangankomunal atau menyediakan komposterkomunal.

​​​​​​”Dibuat jugangan komunal atau komposter komunal di dusun-dusun di tanah kas desa, solusinya hanya itu. Atau bisa juga membeli komposter komunal. Komposter komunal hasilnya adalah kompos, kompos itu bisa digunakan masyarakat sendiri untuk menanam cabai atau sayuran-sayuran yang lain,” ia menjelaskan.