Warga Sipil – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mengawali pelaksanaan imunisasi rotavirusdi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Garuda, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, pada Selasa (15/8).
“Hal itu sesuai dengan SuratKadinkes DKI Jakarta pada 31 Juli 2023 tentang Pelaksanaan Introduksi Program Imunisasi Rotavirus
Nasional pada 15 Agustus 2023,” kata Pengelola Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur drIrma Wina Nasution
di Jakarta, Kamis.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikintelah mengeluarkan Surat Keputusan No Hk.01.07/Menkes/1139/2022 tentang Pemberian Imunisasi Rotavirus. Pada 2022 ada 12 provinsi dilaksanakan imunisasi rotavirus
dan pada 2023 untuk seluruh provinsi.
“Imunisasi rotavirus menjadi imunisasi rutin yang diberikan secara bertahap ke seluruh wilayah Indonesia,” ujar Irmasaat menjadi pembicara “Sosialisasi Pemberian Rotavirus, Kenali Lebih Dekat Imunisasi Rotavirus”.
Pemberian imunisasi rotavirus untuk mencegah terjadinya diare akut bagi bayi dan balita. Pemberiannya dimulai pada bayi berusia dua bulan, tahap kedua pada usia bayi tiga bulan dan ketiga diberikan saat bayi berusia empat bulan.
“Pemberian imunisasi rotavirus (RV) ini diberikan kepada bayi kelahiran mulai 16 Mei 2023,” katanya.
Irma menjelaskan, anak yang berusia 6-11 bulan dan 12 hingga 23 bulan rentan terinfeksi
rotavirus mengingat pada usia itu anak-anak sering memasukkanbenda-benda ke dalam mulutnya. Apalagi benda-benda yang tidak higienis.
Dalam beberapa kasus, bagi anak yang mengalami mual dan muntah akibat terinfeksi rotavirus ini yang berkepanjangan sulit mendapatkan rehidrasi oral di rumah sehingga berisiko kehilangan cairan tubuh yang berat.
Penelitian Balitbangkes Kemenkes (2018) menyatakan bahwa 5,5 persen kematian bayi 29 hari -11 bulan disebabkan oleh diare.
Data dari Indonesian Rotavirus Surveilance Network (IRSN) Tahun 2017, rotavirus sebagai penyebab utama diare cair akut pada balita diare yang dirawat inap.
Karena itu, rotavirus harus masuk ke dalam program imunisasi, kata Irma.
Badan Kesehatan Dunia(WHO) pun telah merekomendasikan untuk memberikan imunisasi rotavirus pada bayi dalam program imunisasi nasional pada semua negara.
“Pemberian imunisasi RV harus menjadi bagian dari strategi komprehensif pengendalian penyakit diare,” ujar Irma.
Kepala Satuan Pelaksana(Kasatpel) Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Cakung, drSanti Rosamarlia mengatakan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi tentang imunisasi rotavirus kepada masyarakat Cakung.
Vaksinasi rotavirus untuk mencegah terjadinya diare bagi bayi dan balita. Dari hasil penelitian, hampir 50 persen penyebab bayi diare karena rotavirus.
Karena itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggalakkan vaksinasi rotavirus menjadi program nasional.
Terkait program tersebut, semua bayi yang berada di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim) diberikan imunisasi tambahan rotavirus pada 15 Agustus 2023. “Sehingga diharapkan semua bayinya sehat,” katanya.