Ekspor Taiwan di Bulan Juli Meningkat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global  

Ekspor Taiwan di Bulan Juli Meningkat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global  

Ekspor Taiwan di Bulan Juli Meningkat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global  

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI – Ekspor Taiwan di bulan Juli mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan produk teknologi, di tengah ketidakpastian ekonomi global. .

Kementerian Keuangan Taiwan pada Senin (8/8/2022) menyampaikan, ekspor di bulan Juli naik 14,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi 43,32 miliar dolar AS.

Walaupun angka tersebut lebih rendah dari kenaikan 15,2 persen yang tercatat pada bulan Juni, namun ini lebih baik dari perkiraan analis di jajak pendapat Reuters yaitu sebesar 11,65 persen.

Baca juga: Lalu Lintas Udara di Sekitar Taiwan Kembali Normal Meski China Umumkan Latihan Militer Baru  

Kementerian Keuangan Taiwan menghubungkan kenaikan ekspor dengan permintaan produk teknologi yang kuat, terutama untuk chip semikonduktor menjelang musim belanja di akhir tahun.

Ekspor Taiwan di bulan Juli ke China, mitra dagang terbesar pulau itu, naik 3 persen secara year-on-year menjadi 16,04 miliar dolar AS, setelah kontraksi di bulan Juni sebesar 4,5 persen.

Keseluruhan ekspor komponen elektronik di bulan Juli naik 15,6 persen menjadi 16,96 miliar dolar AS, dengan ekspor semikonduktor melejit 17,4 persen dari tahun sebelumnya.

Banyak perusahaan memperkirakan krisis pasokan chip semikonduktor global akan berlangsung setidaknya untuk sisa tahun ini, yang akan mempertebal buku pesanan perusahaan semikonduktor Taiwan.

Perusahaan pembuat chip semikonduktor Taipei, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) adalah pemasok utama untuk Apple Inc dan raksasa teknologi global lainnya, serta penyedia chip untuk perusahaan otomotif.

Baca juga: China Perluas Latihan Militer yang Mengancam di Sekitar Taiwan

Meskipun ada prospek bagus di sektor semikonduktor, Kementerian Keuangan Taiwan memperingatkan adanya ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan perang di Ukraina dan tekanan inflasi.

“Momentum pertumbuhan secara bertahap menjadi konservatif, yang pasti akan mempengaruhi situasi perdagangan luar negeri negara kita,” kata kementerian itu, yang dikutip dari Reuters.

Namun pejabat Kementerian Keuangan Taiwan, Beatrice Tsai mengatakan total ekspor tahun ini dapat melebihi 500 miliar dolar AS. 

Impor Taiwan di bulan Juli juga mengalami kenaikan sebesar 19,4 persen menjadi 38,29 miliar dolar AS, angka tertinggi ketiga dalam catatan.

Kementerian Keuangan Taiwan memperkirakan ekspor di bulan Agustus dapat meningkat 8 persen menjadi 12 persen dari tahun sebelumnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.