Warga Sipil – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatera Bagian Barat Estty Purwadiani Hidayatie mengatakan bahwa neraca perdagangan Provinsi Lampung surplus sebesar 549 juta dolar Amerika Serikat (AS).
“Neraca perdagangan Lampung hingga akhir Juni 2023 ini masih surplus 549 juta dolar Amerika Serikat yang didapat dari selisih devisa ekspor dan impor,” ujar Estty Purwadiani Hidayatie, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan tercatat devisa impor Lampung sebanyak sebesar 1,16 miliar dolar AS, sedangkan devisa ekspor berjumlah 1,7 miliar dolar AS.
“Akan tetapi neraca perdagangan tersebut bila dilihat berdasarkan tahun ke tahun mengalami penurunan 2,24 persen atau bila dikonversi sebanyak 26 juta dolar Amerika Serikat. Sebab tahun lalu di periode yang sama jumlahnya sebanyak 576 juta dolar Amerika Serikat,” katanya pula.
Dia menjelaskan penurunan tersebut terjadi akibat turunnya harga referensi minyak sawit atau CPO(crude palmoil).
“Untuk kinerja ekspor sampai dengan Juni sebesar 1,7 miliar dolar Amerika Serikat, dan ekspor didominasi oleh bahan baku penolong senilai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat,” ujarnya lagi.
Sedangkan penyumbang terbesar ekspor berdasarkan jenis barang bahan baku penolong adalah minyak sawit sebesar 609 juta dolar AS, lalu diikuti oleh batu bara sebesar 441 juta dolar AS, bungkil dan residu 135 juta dolar AS, kopi 106 juta dolar AS, dan bubur kertas 75 juta dolar AS.
“Sedangkan kinerja impor hingga Juni 2023 sebesar 1,1 miliar dolar Amerika Serikat, dan penyumbang terbesar berdasarkan jenis barang bahan baku penolong adalah minyak mentah dengan nilai 410 juta dolar Amerika Serikat,” katanya lagi.
Menurut dia, lima bahan baku penyumbang devisa impor meliputi minyak mentah sebesar 410 juta dolar AS, makanan olahan lainnya 265 juta dolar AS, ternak 163 juta dolar AS, bungkil dan residu 96 juta dolar AS, dan tanaman semusim 69 juta dolar AS.
“Dengan masih surplusnya neraca perdagangan Lampung, maka diharapkan hingga akhir tahun dapat terus terjaga keseimbangan untuk devisa ekspor ataupun devisa impornya,” kata dia lagi.