Cak Imin: Refleksi Keislaman dan Keindonesian Penting Kita Suarakan

Cak Imin: Refleksi Keislaman dan Keindonesian Penting Kita Suarakan

Cak Imin: Refleksi Keislaman dan Keindonesian Penting Kita Suarakan

Cak Imin ajak seluruh umat Islam untuk memperkuat semangat cinta Islam dan Indonesia.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ajak seluruh umat Islam untuk memperkuat semangat cinta Islam dan Indonesia.

“Dalam peringatan tahun Baru Hijriah, saatnya kita perkuat semangat cinta Islam dan cinta Indonesia. Hal ini penting sebab bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menganut Ketuhanan yang Maha Esa sebagai dasar bernegara dan falsafah hidup,” kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/7).

Cak Imin mengatakan bahwa ribuan ulama dan tokoh Islam tercatat dalam sejarah karena berkontribusi nyata terhadap kemerdekaan Indonesia.

Soal Kasus Mas Bechi, PKB Sebut Pihak yang Halangi Polisi Bisa Dijerat Pidana

“Pahlawan Nasional seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbulloh, KH Wahid Hasyim, KH Ahmad Dahlan, Cut Nyak Dhien, Teuku Umar hingga Agus Salim, dan sederet ratusan nama-nama lainnya merupakan bukti nyata bahwa cinta Islam dan cinta Indonesia seiring sejalan,” tutur Cak Imin.

Cak Imin mengatakan bahwa keislaman dan keindonesian penting disuarakan. Menurutnya, polarisasi terjadi di masyarakat.

“Refleksi Keislaman dan Keindonesian ini penting kita suarakan karena terjadi polarisasi yang nyata yang mencoba menarik Indonesia sebagai negara khilafah atau pun negara sekuler. Polarisasi yang terjadi di masyarakat tergambar jelas, dan kita temukan dalam riset dan survei banyak lembaga. Yang lebih mengkhawatirkan polarisasi juga terjadi pada Generasi Milenial dan Gen Z,” ujarnya.

Cak Imin mengatakan bahwa generasi milenial dan Gen Z harus semakin dikuatkan. Berdasarkan hasil survei Alvara Institute terhadap 1097 generasi milenial Indonesia di 33 Provinsi pada bulan Oktober 2018, Cak Imin menemukan tiga komposisi tipologi milenial Indonesia yang berkaitan dengan hubungan agama dan negara di antaranya Nationalist-Religious Oriented sebesar 40,9%, Nationalist Oriented sebesar 35,8%, dan Religious Oriented sebesar 23,3%.

Kita harus bergandengan tangan dan semakin menguatkan kaum muda, generasi milenial dan Gen Z di sekitar kita agar berorientasi moderat, Nasionalis-Religius dalam membangun Indonesia. Dan momentum tahun baru Hijriah tepat untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap nilai-nilai Islam sekaligus nasionalisme, terutama di kalangan milenial dan Gen-Z karena mereka adalah masa depan bangsa Indonesia,” pungkas Cak Imin.

Ketum PKB: Kita Jadikan Momentum Idul Adha Kali Ini Sebagai Spirit Baru


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *