Warga Sipil – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, melakukan pembinaan terhadap 12 desa tangguh bencana yang sudah terbentuk di beberapa kecamatan di wilayah itu.
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan desa tangguh bencana (destana) yang sudah terbentuk ini berada di kawasan atau zona rawan bencana alam berupa banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gunung meletus.
“Program pembentukan desa tangguh bencana ini sudah direncanakan di 43 desa, karena anggarannya masih terbatas sehingga yang sudah terbentuk baru 12 desa. Untuk desa tangguh bencana yang sudah terbentuk ini kita lakukan pembinaan setiap tahunnya,” kata dia.
Dia menjelaskan, pembinaan desa tangguh bencana di masing-masing kecamatan ini untuk mengedukasi masyarakat desa/kelurahan tindakan apa saja yang bisa dilakukan jika sewaktu-waktu di tempat tinggal mereka terjadi bencana alam.
Dengan terbentuknya desa tangguh bencana, menurut dia, jika di desa mereka terjadi bencana alam bisa mandiri dan mengambil langkah penanganan sendiri sebelum datang bantuan dari pemerintah daerah serta pihak lainnya.
Sementara itu untuk desa tangguh bencana yang dibentuk secara bertahap sejak 2013 lalu hingga saat ini, kata dia, kebanyakan berada dalam wilayah Kecamatan Selupu Rejang dan Sindang Kelingi yang merupakan zona rawan bencana alam gunung meletus dan tanah longsor.
Adapun 12 desa tangguh bencana yang sudah dibentuk oleh BPBD Rejang Lebong ini, yakni Desa Sumber Urip dan Desa Kali Padang, Kecamatan Selupu Rejang; Desa Talang Lahat, Desa Air Dingin, dan Desa Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Kelingi.
Selanjutnya Desa IV Suku Menanti dan Desa Talang Belitar, Kecamatan Sindang Dataran; Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur; Desa Air Merah, Kecamatan Curup Tengah; Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang; Desa Lubuk Kembang, Kecamatan Curup Utara, dan Desa Air Lanang, Kecamatan Curup Selatan.