Tak sedikit masyarakat Indonesia yang mengidolakan sosok presiden Indonesia terdahulu, salah satunya Soeharto. Berikut ini lima kebijakan Soeharto yang dibangga-banggakan hingga saat ini!
Slogan bahasa Jawa “Isih penak jamanku to?” melekat dengan sosok Soeharto, bahkan hingga saat ini kata-kata tersebut banyak tersebar di Indonesia.
Ada yang berupa tulisan di belakang truk, angkutan umum, kaus, hingga baliho sekalipun.
Dikenal di mata dunia sebagai seorang diktator, lantas kenapa sosok Soeharto begitu dirindukan?
Salah satu alasan kenapa jenderal yang mendapat julukan ‘The Smiling General’ itu dirindukan adalah karena kebijakan-kebijakannya yang membuat rakyat nyaman.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini kebijakan Soeharto yang dirindukan masyarakat!
Kebijakan Soeharto yang Dibangga-banggakan
1. Pengelolaan Utang
Melansir dari merdeka.com, mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier, membanggakan kinerja Soeharto yang tegas soal pengelolaan utang luar negeri.
Menurut Fuad, pada saat itu utang luar negeri hanya bersifat sebagai pelengkap dan sementara saja.
Mayoritas utang luar negeri itu juga jangka panjang, jadi tidak memberatkan ekonomi.
2. Bikin Asing Khawatir
Masih dari sumber yang sama, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Sarwono Kusumaatmadja, menceritakan kedigdayaan Indonesia di tangan Soeharto.
Keberadaan Indonesia pada masa itu berperan penting dalam perekonomian dunia.
Banyak negara yang disebut-sebut bergantung kepada Indonesia.
Sarwono pernah berkata, bahwa di masa pemerintahan Soeharto pernah ada rencana penutupan Selat Lombok untuk keperluan latihan Militer.
Rencana tersebut dikhawatirkan negara lain karena Selat Lombok merupakan jalur perdagangan.
3. Privatisasi BUMN
Mantan Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara, Tanri Abeng, menceritakan bahwa ide melepaskan BUMN dari struktur kementerian merupakan buah pikiran Soeharto.
Pada saat itu, negara putar otak untuk membayar pinjaman US$2 miliar kepada Dana Moneter Internasional (IMF).
Untuk mewujudkannya, Soeharto memanggil Tanri yang kala itu menjabat sebagai Presiden Direktur Bakrie Group.
Tanri kemudian merancang beberapa konsep pengembangan BUMN untuk Soeharto, lalu dia diajak bergabung dengan kabinetnya.
4. Tata Kelola Perdagangan
Di era Soeharto, kondisi neraca perdagangan Indonesia disebut-sebut jauh lebih baik dari saat ini.
Meski demikian, sejatinya masalah ketidakseimbangan neraca perdagangan ini sudah terjadi sejak lama.
Namun, di tangan Soeharto, masalah seperti ini mendapatkan prioritas untuk segera diselesaikan.
5. Swasembada Pangan
Selama 32 tahun memimpin, kebijakan Soeharto menorehkan banyak menorehkan kebanggaan dan prestasi, seperti dilansir dari bisnis.com.
Salah satu kebijakannya yang menjadi warisan bagi bangsa Indonesia hingga saat ini adalah program Swasembada Pangan.
Pada tahun 1984, Indonesia berhasil meraih swasembada beras dengan angka produksi sebanyak 25,8 ton.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Megah Land!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.