Warga Sipil – Provinsi Jiangsu, sebagai pusat kekuatan ekonomi di China timur, mencatat total volume impor dan ekspor senilai 2,93 triliun yuan (1 yuan = Rp2.113) atau sekitar 409,29 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.326) untuk periode Januari hingga Juli 2023, menurut bea cukai Nanjing, Ibu Kota Jiangsu, pada Minggu (13/8).
Angka tersebut, yang mencakup ekspor senilai 1,89 triliun yuan dan impor senilai 1,04 triliun yuan, menyumbang 12,4 persen dari total volume impor dan ekspor China selama periode yang sama.
Pertumbuhan yang dicapai perusahaan-perusahaan swasta dalam hal impor dan ekspor selama tujuh bulan terakhir sangat luar biasa, dengan total 1,28 triliun yuan, naik sebesar 4,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara itu, perusahaan-perusahaan investasi asing dan badan usaha milik negara membukukan volume impor dan ekspor masing-masing 1,39 triliun yuan dan 255,9 miliar yuan.
Perdagangan Jiangsu dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra mencapai 853,92 miliar yuan, mewakili 29,2 persen dari total perdagangan. Angka tersebut meningkat 3 poin persentase dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor ponsel serta ekspor suku cadang otomotif dan kapal menunjukkan pertumbuhan pesat dalam tujuh bulan pertama 2023, masing-masing mencapai 79,19 miliar yuan, 46,46 miliar yuan, dan 35,09 miliar yuan. Angka tersebut mewakili tingkat pertumbuhan secara tahunan masing-masing sebesar 31,6 persen, 17,7 persen, dan 43,8 persen.
Sementara itu, ekspor baterai lithium-ion dan mobil penumpang listrik masing-masing sebesar 55,21 miliar yuan dan 4,93 miliar yuan, melonjak masing-masing 51,4 persen dan 408,5 persen.