Warga Sipil – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) untuk memberikan perhatian khusus terhadap kabelsemrawut dan menjuntai ke jalan.”Saya minta Apjatel untuk ‘concern’. Asbang (Asisten Pembangunan) sudah meminta, Asisten Pembangunan Pak Affan sudah meminta Apjatel untuk merapikan, memastikan di area-area yang strategis termasuk yang rawan,” kata Heru.Hal itu disampaikan Heru usai evaluasi kinerja di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Kamis.
Heru awalnya terkejut saat mendengar informasi adanya pengendara motor yang kembali terjerat kabel menjuntai di Jalan KS Tubun II, Palmerah, Jakarta Barat.”Hah? Ceritanya gimana? Makanya gini ya, sebelum ini semua kejadian yang berentetan, di bulan November kan kita udah turun. Saya udah kasih tahu,” ujar Heru.Heru memberikan waktu selama sebulan kepada perusahaan untuk merapikan kabel-kabel miliknya. “Itu satu bulan,” katanya.Selain itu, Heru juga akan berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PTSP) untuk mengambil langkah selanjutnya.”Nanti saya evaluasi, nanti saya tanya sama PTSP dan seterusnya, nanti kita ambil aksi apa. Ya saya prihatin ya sama kejadian tersebut,” kataHeru.
Kasus kecelakaan pengendara motor di DKI Jakarta karena kabel menjuntai pada tahun ini sudah terjadi tiga kali.Pertama, kasus mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Rif’at Alfatih yang terjerat kabel di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada (5/1) lalu.
Sultan mengalami sakit parah di lehernya dan tidak bisa menelan, berbicara dan sulit bernafas. Saat ini menjalani perawatan di RS Polri KramatJati, Jakarta Timur.Kedua, kecelakaan yang menyebabkan seorang pengendara motor bernama Vadim (38) tewas di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat (28/7).Ketiga, kasus pengendara terjerat kabel optik lagi di Jalan KS Tubun, Palmerah, Jakarta Barat pada Kamis (10/8) dini hari.