Bisnis  

Masih kemarau, BMKG: Warga Aceh jangan buka lahan dengan cara membakar

Warga Sipil – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Provinsi Aceh agar tidak membuka lahan perkebunan atau pertanian dengan cara membakar, karena berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (kahutla) mengingat daerah itu masih dalam masa puncak musim kemarau.

“Untuk Agustus 2023 ini (Aceh) masih musim kemarau, dan di bulan ini mengalami puncak musim kemarau di sebagian wilayah Aceh,” kata prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar,Betsi di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan untuk wilayah Tanah Rencong itu yang memasuki puncak kemarau, di antaranya Aceh Tengah bagian utara, Aceh Timur bagian barat, Aceh Utara bagian selatan, Bener Meriah, Bireuen bagian selatan, Pidie bagian timur dan Pidie Jaya bagian timur.

“Kami juga mengimbau untuk tidak membakar sampah sembarangan, tidak membuka lahan dengan membakar agar tidak menimbulkan titik panas dan juga kebakaran,” ujarnya.

Dalam beberapa hari ke depan, katadia, kondisi cuaca di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu umumnya diprakirakan dalam kondisi cerah berawan hingga berawan.

Namun, dikarenakan adanya belokan angin yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin di sebagian wilayah Aceh, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan, sehingga terdapat potensi hujan ringan hingga lebat yang terjadi di beberapa daerah.

Bahkan, disertai kilat serta angin kencang seperti di wilayah seperti Aceh Besar, Aceh Selatan, Bener Meriah, Pidie Jaya, Subulussalam, Gayo Lues, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Singkil, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Aceh Tamiang.

“Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, diimbau masyarakat untuk menjauh dari daerah seperti sungai, pantai, danau, waduk dan lainnya, dan juga menghindar dari tanah rawan longsor serta pohon yang rawan tumbang,” katanya.

Di sisi lain, kata dia, BMKG juga memprediksikan potensi gelombang laut tinggi yang mencapai ketinggian 4 meter di wilayah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, serta Samudera Hindia Barat Aceh.

“Masyarakat kami imbau untuk berhati-hati jika beraktivitas di wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi mencapai 4 meter ini,” demikianBetsi .