Bisnis  

Kemendikbudristek: Kampus Mengajar fondasi belajar sepanjang hayat

Warga Sipil – Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengatakan Program Kampus Mengajar membantu membentuk fondasi dari pembelajaran sepanjang hayat.

“Program Kampus Merdeka membentuk fondasi pembelajaran sepanjang hayat untuk satu generasi di suatu daerah di Indonesia,” katanya dalam Pelepasan Peserta Program Kampus Mengajar Angkatan VI yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.Anindito mengatakan Program Kampus Mengajar turut berkontribusi membantu negara dalam menanggulangi salah satu permasalahan pendidikan yang pentingyakni krisis pembelajaran.Dia menyebutkan terdapat banyak peserta didik di tingkat dasar dan menengah hadir ke sekolah, namun tidak mendapatkan pembelajaran yang bermakna.”Lebih dari separuh siswa ada di sekolah, namun kesulitan dalam memahami pelajaran,” katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, penelitian mengatakan hanya terdapat sekitar sepertiga siswa yang mampu memahami matematika dasar dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Maka dari itu, lanjutnya, Program Kampus Mengajar menyasar pada sekolah tingkat dasar dan menengah agar dapat membantu mengembangkan pembelajaran literasi dan numerasi dasar di berbagai daerah di Indonesia.”Tanpa kemampuan logika dan matematika dasar, banyak pintu akan tertutup, dan akan sulit mencerna (ilmu) kalau tidak paham,” ujarnya.Oleh karena itu dia berharap agar para peserta Program Kampus Mengajar dapat membagikan ilmunyadan dapat memantik rasa senang dalam belajar.Menurutnya, rasa senang dalam belajar adalah modal utama dalam sebuah pembelajaranagar pembelajaran bukan didasari oleh sikap traumatis dan anak-anak mampu belajar secara mandiri.”Kemampuan mandiri dalam belajar itu lah esensi dari pembelajaran sepanjang hayat,” kata Anindito Aditomo.