Warga Sipil – Diplomasi adalah cara terbaik untuk menyelesaikan situasi di Niger, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken kepada stasiun radio Prancis RFI dalam wawancara pada Selasa.
Niger dalam kemelut nasional akibat kudeta 26 Juli 2023.
“Tak diragukan lagi diplomasi adalah cara terbaik dalam menyelesaikan situasi ini,” kata Blinken.
Dia menegaskan, Amerika Serikat mendukung prakarsa para pemimpin Afrika Barat dalam menggelar pertemuan puncak pada Kamis pekan ini guna membahas situasi di Niger.
Blinken menolak mengomentari kemungkinan Amerika Serikat menarik pasukan dari Niger.
Sebelumnya, para pemimpin Afrika Barat menjadwalkan pertemuan puncak Kamis lusa guna membahas penolakan junta Niger terhadap ultimatum agar mengembalikan presiden terguling ke tampuk kekuasaannya.
Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) mendesak para pemimpin kudeta 26 Juli agar mundur paling lambat Minggu pekan lalu atau menghadapi intervensi militer.
Namun, junta Niger pimpinan Jenderal Abdourahamane Tiani, yang sudah dideklarasikan sebagai presiden Niger, justru menutup wilayah udara negara itu dan berjanji akan membela diri.
ECOWAS pada Senin menyatakan akan mengadakan pertemuan puncak guna membahas kebuntuan politik di Niger dan keputusan ini disambut baik oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat karena dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk mediasi.
Cadangan uranium dan minyak yang dimiliki Niger serta peran pentingnya dalam perang melawan kaum militan Islamis di wilayah Sahel membuat Amerika Serikat, Eropa, China, dan Rusia, memiliki kepentingan strategi di negara itu.
Sumber: Reuters