Warga Sipil – Kantor Kepresidenan Ukraina menilai pertemuan yang diselenggarakan Arab Saudi di Kota Jeddah merupakan langkah penting menuju penerapan inisiatif perdamaian yang diusulkan Kiev, untuk menyelesaikan konfliknya dengan Rusia.
“Setiap negara yang berpartisipasi dalam konsultasi (di Jeddah) memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepemimpinan dalam upaya global untuk perdamaian. Dan sebagian besar dari mereka telah menentukan peran mereka dalam implementasi poin-poin tertentu dari Formula (Perdamaian),” kata Kepresidenan Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Pihak Ukraina mencatat bahwa lebih dari 40 negara mengirimkan perwakilannya dalam pertemuan yang diadakan di tingkat penasihat keamanan nasional dan pejabat kebijakan luar negeri.
Jumlah itu hampir tiga kali lebih banyak daripada konsultasi perdamaian Ukraina yang sebelumnya diselenggarakan di Kopenhagen, Denmark, pada Juni lalu.
“Ini menunjukkan minat besar dunia dalam membangun perdamaian yang berkelanjutan dan abadi. Para pihak setuju untuk terus bekerja di berbagai tingkat perwakilan untuk membangun perdamaian yang adil dan komprehensif,” tutur Kepresidenan Ukraina.
Menurut Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak, konsultasi produktif dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip utama yang harus dibangun untuk perdamaian yang adil dan abadi.
“Kami melakukan percakapan yang sangat jujur dan terbuka, di mana perwakilan dari setiap negara dapat menyuarakan posisi dan visi mereka. Ada pandangan yang berbeda, tetapi semua peserta menunjukkan komitmen negara mereka terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB, hukum internasional, dan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara yang tidak dapat diganggu gugat,” kata dia.
“Dan berdasarkan prinsip-prinsip inilah Formula Perdamaian Presiden (Volodymyr) Zelenskyy dibangun, yang telah kami jelaskan secara rinci,” ujar Yermak, menambahkan.
Pertemuan yang berlangsung selama akhir pekan di Jeddah diselenggarakan tanpa mengundang pihak Rusia.
Sumber: Anadolu