Warga Sipil – Baru-baru ini atlet senam ritmik , Sutjiati Narendra mendadak sita perhatian publik usai beberkan alasan pemerintah tak memberangkatkan cabang olahraganya ke ajang SEA Games 2022.
Sutjiati Narendra blak-blakan menuturkan bila pemerintah tak sanggup biayai tim senam ritmik terlebih dinilai tak berpotensi memberi medali bagi Indonesia.
“Yes (tidak diberangkatkan pemerintah), karena i’ve heard that very bad news that ya karena nggak ada dana om, pemerintah kita. Ada sih ada dana, tapi they prioritizing (mereka lebih memprioritaskan) atlet yang bisa membawa medali emas,” katanya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, di sisi kecintaannya pada senam ritmik , ambisi Sutjiati untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional sangatlah tinggi.
“Sebenarnya Sutji pengen bawa nama Indonesia om, ya menang nggak menang namanya juga olahraga,” ujar gadis berusia 18 tahun itu.
Oleh karena itu, meski tak mendapat dukungan materiel dari pemerintah, Sutji bertekad untuk tetap berangkat dengan berbekal uang saku sendiri.
“Habis dengar kabar ini saya dan pelatih memang sudah siap (berangkat pakai biaya sendiri), it’s oke untuk cari pengalaman,” tutur dia.
Sayang niat Sutji tak bersambut baik, kendati sudah siap merogok kocek pribadi untuk bertanding, hingga saat ini kabarnya pemerintah belum memberi respons positif.
“So we were ready to pay ourself to go and then, tapi belum dapat izin,” ujar Sutji.
Sementara SEA Games 2022 dijadwalkan berlangsung pada 12-23 Mei mendatang.
“So right now it’s only one month till the SEA Games masih fifty-fifty, for going or not (jadi sekarang tinggal satu bulan lagi SEA Games , masih ’50:50′), untuk ikut atau tidak, seharusnya ya om we’re supposed to be preparing from last year (kita seharusnya bersiap dari tahun lalu),” ucapnya.
Sutjiati membeberkan keluh kesahnya saat menghadiri acara podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada 14 April 2022.
Pesenam ritmik keturunan Amerika-Indonesia ini berharap dengan mengekspos segala polemik yang dia hadapi jelang SEA Games 2022 mampu mengetuk hati pemerintah sehingga atlet – atlet lain yang bernasib sama dengannya ikut terbantu.
“There is a hope i can bring this topic to om Deddy and we can help othe athlete (ada harapan saya bisa membawa topik ini ke om Deddy dan kami bisa membantu atlet lainnya),” ujar Sutjiati.***