Warga Sipil – Niger tengah dilanda kudeta dan gejolak dalam negeri. Kini negara beribukota Niamey itu mengungkap penolakannya terhadap ekspor uranium dan emas ke Prancis , salah satu negara di benua Eropa.Penolakan ekspor uranium dan emas ke Prancis disampaikan pemimpin kudeta negara tersebut, Abdourahamane Tchiani. Padahal negara itu adalah supplier terbesar untuk Prancis sebagai negara anggota Uni Eropa dalam hal uranium dan emas .Dilansir dari laman Almayadeen, penolakan ekspor itu didukung rakyat Niger . Massa berkumpul di Kedutaan Prancis untuk Niger sebagai aksi protes atas kebijakan ekspor tersebut. Mereka meneriakkan slogan ‘Down with France’.Prancis yang sebelumnya menjajah Niger yang berhasil merdeka pada 3 Agustus 1960 itu dikabarkan ingin menyabotase kudeta yang dilakukan militer . Pernyataan itu terungkap lewat tayangan di televisi nasional setempat.
Kudeta yang terjadi di Niger pada 26 Juli 2023 itu dikecam negara-negara benua Afrika. Hal itu ditanggapi balik oleh Jenderal Abdourahamane Tchiani sang menjadi pemimpin baru negara tersebut.”Kami ingin sekali lagi mengingatkan Ecowas (Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat) atau petualang lainnya tentang tekad kuat kami untuk mempertahankan tanah air kami,” ujarnya.
ADVERTISEMENT