Warga Sipil – Tujuh proyek kerja sama ekonomi senilai 12,1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.105) antara Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau dan negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ditandatangani pada Minggu (30/7) di Forum Kerja Sama Ekonomi ASEAN-Kawasan Teluk Besar China (Qianhai) 2023 yang digelar di Shenzhen.
Forum itu membahas seputar pembangunan kawasan industri, ekonomi digital, dan kerja sama pertanian. Aliansi Kamar Dagang Internasional Kawasan Teluk Besar-ASEAN dan Kemitraan Wadah Pemikir China-ASEAN dibentuk dalam forum tersebut.
Selain itu, forum tersebut juga menelurkan sebuah inisiatif tentang kemitraan ekonomi Kawasan Teluk Besar-ASEAN yang lebih erat. Inisiatif tersebut mengusulkan untuk menumbuhkan kerja sama ekonomi yang lebih dalam antara kedua pihak melalui pembentukan platform dialog dan memperdalam kolaborasi industri dan investasi.
Inisiatif tersebut juga mendorong inovasi teknologi dan transformasi pencapaian teknis, memperkuat pertukaran dan kerja sama di antara kamar dagang regional, serta mendorong integrasi lebih lanjut terkait talenta dan pertukaran budaya guna memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan Kawasan Teluk Besar-ASEAN dan memfasilitasi konektivitas antar masyarakat.
Beragam langkah konkret dalam inisiatif itu mencakup dukungan bagi China-ASEAN Center untuk mendirikan sebuah kantor perwakilan di Shenzhen, penjajakan pembentukan Dana Investasi Pengembangan Industri Kawasan Teluk Besar-ASEAN, penyelenggaraan “Kompetisi Inovasi dan Kewirausahaan Pemuda Kawasan Teluk Besar-ASEAN”, serta pembangunan jaringan kerja sama di antara perguruan tinggi, wadah pemikir, dan lembaga penelitian di Kawasan Teluk Besar dan ASEAN.
Lebih dari 150 tamu asing, termasuk perwakilan dari pemerintah 10 negara ASEAN, lembaga-lembaga diplomatik di China, kamar dagang, wadah pemikir, dan perusahaan, turut menghadiri forum tersebut untuk membahas peran Kawasan Teluk Besar dan negara-negara ASEAN dalam bidang inovasi teknologi dan kerja sama ekonomi digital.
Forum itu diselenggarakan bersama oleh China-ASEAN Center, Biro Administrasi Qianhai Shenzhen, Pusat Penelitian Kawasan Teluk Besar-ASEAN Universitas Shenzhen, dan Kamar Dagang untuk Industri Teknologi Tinggi Guangdong. Selesai