wargasipil.com – Otoritas Thailand pada Sabtu (22/4/2023) memperingatkan penduduk di sebagian besar negara, termasuk ibu kota Bangkok, untuk tidak keluar rumah karena panas ekstrem .
Sebagian wilayah Asia memang telah melaporkan panas ekstrem dalam bulan ini, dengan suhu yang memecahkan rekor terjadi di beberapa negara.
Di Bangladesh dan sebagian India, panas ekstrem telah menyebabkan lonjakan permintaan listrik. Hal itu pun menyebabkan pemadaman dan kekurangan pasokan listrik bagi jutaan orang.
Di distrik Bagna Bangkok, suhu dilaporkan telah mencapai 42 derajat Celcius atau 100 Fahrenheit.
Sementara, Departemen Meteorologi Thailand melaporkan, indeks panas, yang mencakup kelembaban relatif dan mengukur seperti apa suhunya, telah mencapai rekor 54 derajat Celcius 129 Fahrenheit.
Pihak berwenang Thailand memperingatkan warga untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dan mewaspadai bahaya serangan panas.
“Kadang-kadang, saya berlindung di minimarket 7-11 kali untuk menghindari panas,” kata Amporn Supasert (67), seorang penjual ayam bakar di Bangkok, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand mengatakan, suhu akan melebihi 40 derajat Celcius di setidaknya 28 provinsi pada hari Sabtu.
Panas ekstrem baru-baru ini telah memecahkan rekor konsumsi listrik.
Juru bicara Pemerintah Thailand, Anucha Burapachaisri, menyebut konsumsi listrik negara Thailand tercatat telah lebih dari 39.000 megawatt pada 6 April, melampaui rekor sebelumnya 32.000 megawatt pada April 2022.
“Apa yang terjadi saat ini disebabkan oleh perubahan iklim , memengaruhi (cuaca) yang tidak normal dan fenomena yang disebut cuaca ekstrem,” kata Peneliti oseanografi pesisir dan perubahan iklim di Universitas Prince of Songkhla, Mathinee Yucharoen, menjelaskan kepada Reuters.