wargasipil.com – Militer Korea Selatan pada Sabtu (15/4/2023) melepaskan tembakan peringatan untuk memukul mundur kapal patroli dari Korea Utara.
Menurut Kepala Staf Gabungan, kapal itu melanggar Garis Batas Utara pada Sabtu pagi di dekat Pulau Baekryeong Korea Selatan.
“Perahu berkecepatan tinggi Angkatan Laut kami mengirimkan pesan peringatan dan melakukan tembakan peringatan dan segera menghalaunya,” katanya, dikutip dari kantor berita AFP.
“Militer kami siap menghadapi berbagai provokasi dan menjaga sikap tempur tertentu sambil memantau dengan cermat pergerakan musuh,” tambah pernyataan itu.
Selama operasi, beberapa awak kapal Korea Selatan sedang dirawat karena luka yang diderita saat kapal mereka bertabrakan dengan kapal nelayan China.
Perbatasan maritim de facto–tidak pernah secara resmi diakui oleh Korea Utara–sejak lama menjadi titik pertikaian antara kedua Korea, yang secara teknis masih berperang setelah Perang Korea 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Tahun lalu Korut yang bersenjata nuklir menembakkan rudal balistik melintasi perbatasan laut, sehingga Korsel menembakkan tiga rudal sebagai tanggapan.
Korsel juga menangguhkan rute penerbangan dan memperingatkan penduduk pulau di daerah itu untuk berlindung di bunker.
Hubungan kedua Korea berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun setelah Pyongyang tahun lalu menyatakan dirinya sebagai kekuatan nuklir yang tidak dapat diubah.
Dengan demikian, Korea Utara secara efektif mengakhiri kemungkinan pembicaraan denuklirisasi.