wargasipil.com – Joe Biden menyatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Meskipun begitu, Biden mengatakan bahwa ia belum siap untuk mengumumkan keputusan akhir mengenai pencalonannya tersebut.
“Saya sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri, tetapi saat ini kami belum siap untuk mengumumkan keputusan tersebut,” ujarnya.
Meskipun belum resmi mengumumkan pencalonannya dalam Pilpres AS 2024 , Biden menyatakan niatnya untuk menjadi kandidat dari Partai Demokrat.
Ia juga mengungkapkan bahwa ia dan Wakil Presiden Kamala Harris akan mencalonkan diri bersama-sama.
Beberapa sumber yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa Penasihat Gedung Putih akan membuat keputusan akhir mengenai peluncuran kampanye pemilihan ulang Joe Biden .
Salah satu sumber yang mengetahui permasalahan tersebut mengatakan bahwa keputusan sudah dibuat, tetapi Biden merasa terbebani oleh tekanan untuk mengumumkan keputusannya.
Biden, yang saat ini berusia 80 tahun, telah menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat.
Jika ia terpilih kembali dalam Pilpres AS 2024 , maka Biden akan pensiun pada usia 86 tahun.
Dari Partai Demokrat, terdapat dua nama yang telah mengumumkan niat untuk maju sebagai calon Presiden Amerika Serikat 2024 di antaranya ada penulis wanita Marianne Williamson dan Robert Kennedy Jr., keponakan dari mantan Presiden AS, John F. Kennedy.
Robert Kennedy Jr., yang berusia 69 tahun, telah secara resmi mengumumkan rencananya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat pada tahun 2024.
Pengumuman tersebut dijadwalkan akan dilakukan pada 19 April di Boston Park Plaza di Boston, dan pada 5 April, ia telah mengajukan dokumen kepada Komisi Pemilihan Federal untuk mencalonkan diri dalam pemilihan pendahuluan Demokrat 2024 melalui komite kampanye Tim Kennedy.Sebagai seorang pengacara dan aktivis yang merupakan anak dari Robert dan Ethel Kennedy, Robert Kennedy Jr. telah membahas kemungkinan pencalonannya dengan memanfaatkan nama keluarganya yang besar di Partai Demokrat.
Akan tetapi, ia kemungkinan akan menghadapi kontroversi karena dikenal sebagai seorang aktivis antivaksin yang telah memicu konspirasi terkait mandat vaksin selama pandemi Covid-19 dan secara terbuka menyuarakan posisi polarisasi pada rapat umum antivaksin di Washington DC.***