wargasipil.com – Lebih dari 1.500 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki selama hari raya Paskah Yahudi pada Senin, 10 April 2023. Departemen Wakaf Islam mengonfirmasi ada 1.532 pemukim yang menyebut ke masjid tersebut.
Para pemukim Israel ini dibagi dalam 21 kelompok yang dikawal oleh polisi Israel saat memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa .
Sebelumnya, polisi Israel mencegah warga Palestina di bawah usia 50 tahun memasuki Masjid Al-Aqsa untuk menunaikan shalat, kata saksi mata kepada Anadolu.
Para saksi mata mengatakan bahwa pasukan polisi dikerahkan di halaman Masjid Al-Aqsa sebelum membiarkan puluhan pemukim menyerbunya melalui Gerbang Mughrabi di dinding barat masjid.
Polisi juga memindahkan sejumlah jemaah dari halaman masjid selama serbuan para pemukim Israel .
Pada Minggu, 9 April 2023, Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan bahwa ada 912 pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa , yang disebut akan berlanjut hingga 12 April 2023.
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina setelah pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan secara paksa memindahkan jamaah minggu lalu.
Serangan Israel di masjid memicu tembakan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon, dengan Israel membalas dengan serangan udara.
Palestina menuduh Israel secara sistematis bekerja untuk Yahudisasi Yerusalem Timur, di mana Al-Aqsa berada, dan melenyapkan identitas Arab dan Islamnya.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu Temple Mount, dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Itu menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.***