wargasipil.com –
YERUSALEM, KOMPAS.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melarang umat Yahudi untuk mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan , mulai Rabu (12/4/2023) hingga Jumat (21/4/2023).
Pengumuman tersebut disampaikan pada Selasa (11/4/2023) dan sejalan dengan kebijakan Israel sebelum-sebelumnya untuk membatasi friksi selama perayaan hari raya.
Dilansir dari , keputusan Netanyahu melarang umat Yahudi mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan keputusan bulat dari rekomendasi pejabat tinggi Israel.
Pejabat tinggi yang dimaksud adalah Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi, Kepala Dinas Keamanan Shin Bet Ronen Bar, dan Komisaris Polisi Kobi Shabtai.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci di dunia. Sedangkan bagi orang Yahudi menyebut Kompleks Al-Aqsa sebagai Temple Mount, kuil tua Yahudi di zaman kuno.
Pengumuman tersebut juga merupakan tangkisan terhadap seruan dari Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir yang berhaluan kanan ekstrem.
Sebelumnya, dia meminta umat Yahudi tetap mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa hingga akhir Ramadhan, terutama pada Rabu, hari terakhir Paskah Yahudi.
Larangan umat Yahudi mengunjungi Al-Aqsa langsung dikritik oleh Ben-Gvir. Dia mengecam keputusan tersebut sebagai kesalahan serius yang tidak akan membawa perdamaian.
“Malah berisiko meningkatkan situasi keamanan lebih jauh,” kata Ben-Gvir.
Dia mengeklaim bahwa ketiadaan umat Yahudi yang berkunjung ke Kompleks Masjid Al-Aqsa membuat hanya akan ada sedikit petugas polisi Israel yang ditempatkan di sana.
“Yang akan menciptakan lahan subur untuk demonstrasi besar-besaran yang menghasut untuk membunuh orang Yahudi dan bahkan skenario di mana batu akan dilemparkan ke orang Yahudi di Tembok Ratapan,” ucap Ben-Gvir.
Tembok Ratapan sendiri terletak di dekat Kompleks Masjid Al-Aqsa.
Beberapa jam sebelum Netanyahu mengeluarkan larangan umat Yahudi mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa, penguasa Jalur Gaza, Hamas, mengeluarkan pernyataan.
Hamas meminta warga Palestina untuk berbondong-bondong ke Kompleks Masjid Al-Aqsa selama sepuluh hari terakhir Ramadhan dan tidak meninggalkan situs tersebut.
Hamas juga memperingatkan Israel agar tidak mengizinkan kunjungan umat Yahudi di sana, seperti yang terjadi di sebagian besar Ramadhan.