Fenomena Citayam Fashion Week masih menjadi perbincangan yang hot dan menarik untuk diulik. Aksi ini adalah ajang seru-seruan dengan berlenggak-lenggok bak model profesional di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan.
Mulanya, mereka hanyalah para remaja yang datang dari daerah Jakarta dan sekitarnya dan hanya untuk nongkrong. Namun, berkat pakaian dan penampilan mereka yang nyentrik, kegiatan kumpul-kumpul tersebut dengan cepat berkembang menjadi Citayam Fashion Week.
Momen ini seakan menjadi ruang para remaja Citayam untuk mengekspresikan dirinya. Mereka mengenakan pakaian yang beragam dan terkadang tematik.
Salah satu ikon Citayam yang viral adalah Jeje ‘Slebew’. Ia selalu tampil dengan pakaian yang menjadi ciri khasnya.
Gadis kelahiran 2006 ini biasa menggunakan tank top atau sleeveless top dengan perpaduan sweatpants. Di hari lainnya, Jeje juga pernah menggunakan crop top dengan bawahan loose jeans. Gaya Jeje ‘Slebew’ sontak menjadi inspirasi fashion bagi para remaja perempuan lainnya.
Tak hanya perempuan, para remaja pria laki-laki pun tak mau kalah. Mereka turut mengekspresikan dirinya melalui gaya fashion yang nyentrik. Adalah Bonge, seorang remaja Citayam yang kini juga terkenal, kerap menggunakan kaus, jaket bermotif ramai, topi, kalung, dan kacamata hitam.
Selain Jeje ‘Slebew’ dan Bonge, setiap remaja Citayam bisa memamerkan gayanya masing-masing dengan pakaian yang berbeda. Hal ini menjadi bukti bahwa siapa pun berhak mengekspresikan dirinya melalui fashion.
“Aku beli baju, celana, sama jaket ini di Racun Shopee Citayam yang ada di aplikasi Shopee. Soalnya model baju-bajunya cocok di aku dan banyak diskonnya. Jadi, aku bisa ganti-ganti baju yang keren terus setiap hari,” ucap Kurma, salah satu ikon Citayam Fashion Week, Minggu (31/7/22).
Senada dengan Kurma, Bonge juga menjelaskan bahwa salah satu inspirasi fashion-nya berasal dari Racun Shopee Citayam.
“Waktu itu, aku denger dari Kurma sama temen-temen aku di sini kalau ada Racun Shopee Citayam. Pas aku cek, ternyata bajunya bagus-bagus dan produk lokal,” ujarnya.
Menurutnya, baju-baju tersebut cocok banget buat dipakai ke Citayam Fashion Week, apalagi jadi bisa ganti-ganti karena pilihannya banyak. “Misalnya hari ini aku pakai kaus sama celana ini, kan, kapan-kapan aku bisa pakai ini lagi tapi ditambah jaket gitu,” tuturnya.
Usut punya usut, ternyata Shopee sedang menggelar kampanye Racun Shopee Citayam yang menawarkan berbagai kurasi outfit brand lokal dengan berbagai promo.
Roy, ikon Citayam Fashion Week lainnya yang populer di kalangan anak muda, juga mengatakan bahwa ia dan teman-temannya menyukai Racun Shopee Citayam. Ia kerap mendapat inspirasi padu padan outfit-nya di sana.
“Iya sama, aku juga sering buka Racun Shopee Citayam soalnya lengkap. Makasih, Shopee, udah dukung anak-anak Citayam kayak aku dan temen-temen buat jadi lebih kreatif,” katanya.
Aksi remaja Citayam yang melenggang seperti model profesional memang bukan satu-satunya alasan masyarakat untuk menyaksikan Citayam Fashion Week. Mereka juga menikmati outfit nyentrik yang digunakan anak muda Citayam.
Sudah berlangsung lebih dari dua minggu, Citayam Fashion Week masih terus dipadati oleh remaja asal Citayam dan sekitarnya. Setiap hari, mereka menggunakan pakaian yang berbeda dan secara bergantian berjalan seperti model papan atas. Bahkan, masyarakat dari luar kota pun berbondong-bondong datang ke daerah Dukuh Atas untuk melihat fashion week ini.
Fenomena Citayam Fashion Week menjadi bukti bahwa anak muda dari daerah-daerah penopang Jakarta punya keberanian untuk mengekspresikan dirinya, terutama melalui fashion. Siapa pun bebas menunjukkan style-nya dan berpotensi menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.