Jangka waktu KPR meliputi 5, 10, 15, hingga 25 tahun. Setiap pilihan tersebut, dapat kita pilih berdasarkan kemampuan serta kondisi finansial pribadi. Sudah tahu cara KPR rumah yang tepat? Simak di sini!
Bagi Sahabat 99 yang ingin mengajukan cicilan rumah, lamanya jangka waktu KPR menjadi salah satu pertimbangan khusus.
Hal itu terjadi karena mampu menentukan berapa lama kamu akan terbeban utang.
Ya, biasanya lama jangka waktu KPR, apakah panjang atau pendek, dapat ditentukan oleh bank atau kita selaku pihak yang mengajukan KPR.
Ada plus minus, baik jangka pendek atau jangka panjang yang patut kita pertimbangkan.
Jangan khawatir, kamu bisa melihat cara KPR rumah berdasarkan kemampuan pribadi sebagai berikut…
5 Cara KPR Rumah Berdasarkan Kemampuan Pribadi
1. Besaran Angsuran
Masyarakat kita cenderung lebih berminta dengan KPR jangka panjang, bahkan kalau perlu KPR seumur hidup.
Padahal, kalau kita cermati, kalau kita kuat mengasur, maka cicilan jangka pendek akan lebih menguntungkan.
Misalnya, kita sebenarnya bisa mencicil selama 15 tahun. Tapi, kita mengambil yang cicilannya 20 tahun.
Walaupun cuma beda ratusan ribu, cuma tetap saja beda 5 tahun.
Kalau kita bisa lebih cepat, dan lebih murah, kenapa tidak?
2. Kemampuan Membayar
Berdasarkan ketentuan bank, angsuran bulanan ternyata dibatasi 35 atau 40 persen dari gaji bersih selama sebulan.
Sebaiknya kita tidak mematoknya di batas maksimal, karena untuk jaga-jaga kalau misalnya suku bunga KPR naik.
Selain memenuhi kebutuhan bulanan, ada baiknya mengukur kemampuan diri kita masing-masing.
Ketimbang bertaruh dalam jangka waktu pendek tapi malah bermasalah atau macet.
Jangan pula coba-coba memalsukan persyaratan KPR, karena bisa kena batunya!
3. Jumlah Uang Muka
Pihak bank bisa saja memberi pinjaman maksimal karena finansial kita meyakinkan.
Itu juga menjadi target sebuah bank, yakni memberi pinjaman kredit semaksimal mungkin.
Namun, hal itu juga tergantung berapa uang muka yang bisa kita siapkan.
Bisa saja seorang debitur memiliki uang DP hingga 50 persen.
Maka, sisanya tinggal ditalangi bank.
Kamu juga bisa memilih pinjaman jangka pendek selama 5 tahun.
Selain tergolong cepat, kamu dapat meminjam KPR lagi dengan mudah.
Kalau kamu bisa melunasinya dengan tepat waktu.
4. Menyesuaikan Usia dan Jangka Waktu
Penting untuk menyelaraskan usia dan jangka waktu KPR
Pada dasarnya, bank memiliki ketetapan terkait usia maksimal debitur saat cicilan KPR berakhir.
Usia yang ditetapkan maksimal 55 sampai 65 tahun.
Bank memiliki ketetapan terkait usia maksimal debitur ketika cicilan KPR berakhir.
Jadi, perkara usia memang berkaitan erat dengan tenor KPR.
Bank biasanya menetapkan usia maksimal 55 – 65 tahun.
Artinya, jika mengambil KPR di usia 20-an, tentu saja tak masalah mengambil tenor panjang 20 – 25 tahun.
Namun, jika usia sudah 40-an tahun saat mengajukan KPR, tenor 20 – 25 tahun tentu sulit untuk mendapatkan persetujuan dari bank.
Solusi alternatif adalah mengambil KPR dengan tenor 5 – 15 tahun saja.
Bisa juga beli dengan sistem take over KPR guna meminimalisir jangka waktu cicilan.
5. Pertimbangkan Cicilan Lain
Perencana keuangan seringkali memberikan saran agar cicilan utang tak melebihi angka 30 persen dari penghasilan.
Maka dari itu, hitunglah baik-baik berapa besaran cicilan KPR sesuai kemampuan.
Bila kamu memiliki cicilan lain seperti mobil, hitung apakah jumlah kedua cicilan tak melebihi 30 persen dari penghasilan.
Setelah memahami cara KPR rumah sesuai kemampuan, memilih tenor pun akan lebih mudah.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Cek sekarang juga!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.