TRIBUNWOW.COM – Rusia telah mengklaim bahwa markas armada Laut Hitam di Sevastopol telah terkena serangan pesawat tak berawak Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, serangan melukai lima orang dan mendesak para pejabat untuk membatalkan perayaan yang direncanakan untuk Hari Angkatan Laut.
Serangan itu dilaporkan oleh Mikhail Razvozhayev, kepala pemerintahan lokal Rusia di Sevastopol di Krimea, yang diduduki dan kemudian dianeksasi pada 2014.
Baca juga: Rusia Diduga Sengaja Tenggelamkan Awak Kapalnya, Ini Kisah Mengerikan di Balik Insiden Moskva
“Pagi ini, (Ukraina) memutuskan untuk merusak Hari Angkatan Laut kami,” tulis Razvozhayev dalam pengumuman tertulis dikutip The Guardian, Minggu (31/7/2022).
“Sebuah benda tak dikenal terbang ke halaman markas armada, menurut data awal, itu adalah drone. Lima orang terluka, mereka adalah karyawan markas armada, tidak ada korban jiwa.”
Akibat serangan ini, perayaan Hari Angkatan Laut yang akan diselenggarkan terpaksa dibatalkan.
Menurut media pemerintah Rusia perayaan ini seharusnya mencakup tur kapal-kapal di Teluk Sevastopol oleh komandan armada, serta konser dan kembang api.
“Semua acara perayaan telah dibatalkan karena masalah keamanan,” imbuh Razvozhayev.
“Saya meminta anda untuk tetap tenang dan tinggal di rumah jika memungkinkan.”
Baca juga: Klaim Iran akan Kirim Drone ke Rusia, AS Sebut Ada Pelatihan Khusus untuk Serang Ukraina
Seorang juru bicara komando selatan Ukraina, Natalia Gumenyuk, tidak mengkonfirmasi keterlibatan Ukraina dalam serangan itu.
Namun dia mengatakan Ukraina sedang melakukan operasi untuk membebaskan wilayah yang diduduki Rusia dengan menargetkan fasilitas militer Rusia di dalam Ukraina, bukan Rusia, dan menganggap Krimea bagian dari Ukraina.
“Angkatan bersenjata Ukraina sedang melakukan kegiatan untuk membebaskan wilayah pendudukan kami, menggunakan model senjata yang tersedia untuk tujuan ini. Target kami secara eksklusif adalah fasilitas militer Federasi Rusia. Kami tidak menyerang wilayah Federasi Rusia. Krimea adalah Ukraina,” terang Gumenyuk.
Foto-foto yang diposting di akun Razvozhayev menunjukkan noda darah dan pecahan kaca di pintu masuk gedung militer.
Sebuah akun militer Rusia yang populer mengatakan lokasi itu adalah pintu masuk ke sebuah kafetaria, 40 hingga 50 meter dari halaman dalam tempat para pejabat Rusia mengatakan pesawat tak berawak itu menyerang.
Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.