Proses jual properti bukanlah hal yang mudah. Bagi yang berprofesi sebagai agen properti, pasti mengerti bahwa proses ini memerlukan waktu yang tidak sebentar. Nah, agar transaksi selalu sukses ada lima catatan penting yang perlu kamu ketahui!
Kiat yang ada dalam artikel ini bukan hal-hal yang bersifat normatif dan umum.
Melainkan metode ringkas terkait bagaimana cara meyakinkan konsumen yang hendak membeli properti.
Ini tentu akan sangat berguna agar transaksimu sukses dan target selalu tercapai!
Kiat Sukses Jual Properti
1. Respon Cepat Sebagai Agen Properti
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah, selalu merespon konsumen dengan cepat.
Segera menghubungi balik saat mendapatkan permintaan.
Ini memang sulit, karena membuatmu harus selalu waspada memegang alat komunikasi.
Akan tetapi, respon yang tertunda atau terlambat bisa menjadi salah stau faktor menurunnya kepercayaan konsumen.
Bila memungkinkan, respon permintaan pembeli dengan menelepon balik agar tercipta komunikasi dua arah antara agen dengan konsumen.
Bahasa verbal jauh lebih efisien dibandingkan chat tertulis dan hanya mengirim gambar hunian saja.
2. Hindari Kalimat Hard-Selling Saat Jual Properti
Jika kamu berkutat di dunia marketing, tentu familiar dengan istilah kalimat hard-selling dan soft-selling.
Kalimat hard-selling adalah pendekatan yang mengkomunikasikan keterjangkauan produk secara langsung (to the point) pada konsumen.
Misalnya, “oh, rumah ini masih teredia” atau “rumah ini harganya murah”.
Sebagai agen jual properti, sebaiknya hindari kalimat-kalimat tersebut selama memasarkan produk.
Kecuali bila konsumen menanyakan terlebih dahulu mengenai harga dan ketersediaan barang.
Hal ini penting karena karakter setiap konsumen berbeda-beda.
Bila kamu terlalu berinisiatif menekankan harga ataupun ketersedian produk, khawatirnya malah akan menyinggung konsumen.
Lalu, pada akhirnya bukan hanya target penjualan gagal tercapai, citra diri sebagai agen properti akan turun di mata pembeli.
3. Jangan Hanya Menggunakan Foto atau Gambar Diam Untuk Jual Properti
Teknologi saat ini semakin canggih.
Ini memungkinkanmu untuk mengeksplor beragam cara untuk mempresentasikan produk yang dijual.
Misalnya, kamu bisa menggunakan gambar bergerak seperti video.
Meski singkat, video akan lebih efektif meningkatkan minat pembeli.
Hal ini karena video menawarkan pengalaman yang lebih intim pada calon pembeli dalam menilai hunian yang diinginkan.
Terlebih bila sudut pengambilan gambar yang kamu lakukan tepat.
4. Tanya Cara Bayar Pada Konsumen
Jika setelah survey konsumen menunjukkan ketertarikan pada properti yang kamu tawarkan, tanyakan sistem bayar yang mereka inginkan.
Apakah bayar kontan atau KPR?
Jika mereka terlihat ragu, berikan penjelasan singkat mengenai perbedaan kedua sistem pembayaran ini.
Secara tidak langsung citra agen di mata konsumen akan meningkat karena dianggap bisa membantu memberikan solusi pembayaran.
Ketika citra agen meningkat, konsumen akan lebih yakin dan percaya untuk melakukan transaksi jual beli properti.
Pastikan kamu sudah menyiapkan pre-analisis perbankan yang mendekati kondisi konsumen.
Atau gunakan alat marketing seperti data excel yang sudah diatur sesuai data KPR dan rumus-rumus perhitungannya.
Tabel yang harus disajikan adalah plafon dan tenor maksimum.
5. Jangan Serakah dan Terpaku Pada Satu Listing
Terakhir, sebagai penjual kamu tidak boleh serakah.
Maksudnya, jangan terlalu mengejar target secara value.
Bila kamu hanya mengejar value, akan cenderung mengutamakan penjualan produk besar dengan komisi tinggi.
Sehingga pada akhirnya listing produk-produk kecil terabaikan dan tidak terjual.
Penjualan harus fleksibel, tak apa terjual yang kecil terlebih dahulu daripada tidak laku sama sekali.
***
Semoga tips jual properti di atas bermanfaat ya, Property People.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.
Ada berbagai penawaran properti menarik seperti kawasan Podomoro Golf View.
Artikel ini bersumber dari www.99.co.