Kelompok lanjut usia (lansia) memiliki tantangan finansial yang cukup besar. Selain income yang berkurang akibat memasuki masa pensiun, orang tua juga punya beban finansial untuk menutup kebutuhan kesehatannya. Seiring bertambahnya usia, maka daya tahan tubuh akan berkurang dan berujung pada risiko penyakit yang beragam.
Solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi orang tua di atas adalah asuransi untuk lansia. Pengertian asuransi adalah produk proteksi finansial yang bisa memberikan jaminan pertanggungan atas risiko atau musibah yang dihadapi.
Jadi, ketika masuk masa pensiun nanti, kelompok lansia tidak perlu pusing memikirkan biaya berobat, rawat jalan, atau biaya-biaya lainnya karena bisa dicover oleh pihak asuransi.
Jenisnya bisa bermacam-macam, bisa asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis, hingga asuransi kecelakaan. Tentunya dari berbagai opsi asuransi tersebut, kita sebagai anak dibuat bingung untuk memilih jenis asuransi mana yang cocok untuk orang tua kita.
Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam memilih produk asuransi bagi orang tua kita. Mari kita bahas satu persatu.
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan
Seperti yang dibahas di atas, jenis asuransi ada bermacam-macam. Mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, sampai asuransi kecelakaan.
Secara garis besar nih, asuransi jiwa dibutuhkan untuk orang yang memiliki beban ekonomi serta harus mencukupi hidup anggota keluarga. Sedangkan orang tua yang sudah masuk masa pensiun, biasanya sudah tidak lagi menanggung hidup anak-anak mereka yang rata-rata sudah mandiri. Maka, asuransi jiwa menjadi kurang prioritas untuk orang tua.
Lantas bagaimana dengan asuransi kesehatan orangtua? Nah ini baru penting. Orang tua memiliki risiko kesehatan yang tinggi. Dengan memiliki asuransi kesehatan, maka orang tua bisa mendapat perawatan dan pengobatan yang layak tanpa harus pontang-panting mencari dana.
Dalam memperoleh produk asuransi kesehatan untuk orang tua, biasanya perusahaan asuransi akan meminta pemegang polis melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap untuk mengetahui kondisi fisiknya. Dari hasil medical check-up ini, pemegang polis bisa menentukan jenis asuransi kesehatan yang sesuai.
Karena orang tua memiliki risiko penyakit yang lebih tinggi, opsi asuransi tambahan untuk proteksi penyakit kritis juga bisa dipilih. Misalnya, proteksi untuk penyakit kanker stadium 4, penyakit jantung, atau penyakit kritis lainnya.
Terakhir, ada opsi asuransi kecelakaan. Untuk asuransi jenis ini, bisa diberikan kalau orang tua kamu masih memiliki mobilitas yang cukup tinggi dan masih produktif wara-wiri ke sana ke mari. Kalau tidak masuk kategori ini, aka asuransi kecelakaan bukan lah prioritas.
2. Sesuaikan Budget
Setelah menentukan produk asuransi mana yang paling cocok, maka urutan selanjutnya adalah menyesuaikan produk asuransi sesuai kemampuan finansial. Kamu bisa menyaring ragam opsi produk asuransi dari berbagai perusahaan. Misalnya untuk asuransi kesehatan, ada banyak pilihan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi swasta, dengan berbagai fasilitas yang ada.
Idealnya, kamu bisa menyisihkan alokasikan untuk asuransi orang tua sebesar 10 persen dari pendapatan bulanan. Misalnya, pendapatan kamu sebesar Rp 10 juta per bulan. Maka alokasi yang perlu kamu sisihkan untuk premi asuransi orang tua adalah Rp 1 juta per bulan. Pengelolaan keuangan ini perlu diperhatikan dengan matang, apalagi kalau tanggungan kamu termasuk anak-anak.
Nah, untuk asuransi orang tua ada kemungkinan biaya preminya akan lebih mahal. Hal ini menyangkut risiko penyakit yang dialami orang tua juga lebih besar. Karenanya, perlu dipahami bahwa pembelian produk asuransi untuk orang tua perlu dipikirkan secara matang terutama mengenai pembayaran preminya.
3. Pastikan Asuransi Menanggung Usia Orang Tua
Dalam memilih produk asuransi, pastikan orang tua kamu masih masuk dalam kriteria pertanggungan. Ada banyak fitur yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. Mulai dari kelengkapan manfaat, pilihan asuransi tambahan atau rider, hingga opsi cara pembayaran. Kondisi ini bisa disesuaikan dengan kondisi orang tua kamu.
Yang perlu diingat, pastikan asuransi yang dipilih mengcover orang tua kamu. Misalnya, kamu perlu memastikan rentang usia yang ditanggung oleh asuransi kesehatan. Saat ini banyak asuransi yang memberi batas usia kepesertaan sampai 60 tahun.
Kamu bisa memilih asuransi yang memberikan rentang usia pertanggungan paling lama. Sebagai informasi, usia harapan hidup masyarakat Indonesia pada 2019, adalah 69 tahun untuk laki-laki dan 74 tahun untuk perempuan. Ada loh, produk asuransi yang memberi pertanggungan sampai usia 99 tahun.
4. Periode Eliminasi dan Pre-Existing Condition Singkat
Kriteria selanjutnya yang perlu dipenuhi adalah, carilah produk asuransi dengan periode eliminasi dan pre-existing condition yang paling singkat. Periode eliminasi adalah jangka waktu perlindungan asuransi mulai berlaku dan bisa diklaim.
Sementara pre-existing condition adalah penyakit yang sudah diderita pemegang polis sebelum memiliki asuransi. Pastikan produk asuransi yang dipilih memiliki kebijakan yang menguntungkan terkait pre-existing condition ini.
Dalam beberapa produk, penyakit yang sudah diderita pemegang polis bisa dihapuskan. Misalnya, Pak Ali pernah menderita penyakit jantung. Namun setahun lalu, dokter memberi vonis sembuh kepada Pak Ali. Kemudian, saat ini Pak Ali mengajukan kepemilikan asuransi kesehatan. Perusahaan asuransi mengharuskan periode pre-existing condition selama tiga tahun. Artinya, Pak Ali butuh waktu dua tahun lagi hingga riwayat penyakit jantungnya bisa dihapuskan. Dengan begitu, produk asuransinya bisa menanggung biaya perawatan penyakit jantung di kemudian hari.
5. Sistem Cashless
Asuransi cashless atau nontunai memberikan banyak kemudahan bagi pemegang polis. Cashless atau nontunai di sini berkaitan dengan klaim pembayaran. Dengan metode nontunai, maka pemegang polis tak perlu membayar kepada pihak rumah sakit, namun cukup menggeser kartu asuransi. Artinya, peserta tak perlu membayar di muka, baru kemudian di-reimburse ke pihak asuransi.
Namun perlu dipastikan juga, jenis manfaat apa saja yang ditanggung secara nontunai. Pada beberapa produk asuransi, manfaat rawat jalan tetap memerlukan pembayaran di muka dan kemudian di-reimburse setelahnya.
6. Jaringan Kerja Sama Luas
Penting bagi kita untuk memilih produk asuransi dengan rekanan rumah sakit yang luas. Hal ini menyangkut kemudahan kita di kemudian hari apabila perlu layanan medis dalam waktu mendesak.
Lebih baik lagi kalau rumah sakit dengan dengan tempat tinggal orang tua termasuk rekanan asuransi yang kita pilih. Hal ini untuk berjaga-jaga apabila ada kondisi gawat darurat yang dialami anggota keluarga sewaktu-waktu.
Demikian adalah lima kriteria dalam memilih produk asuransi untuk orang tua. Di luar itu semua, yang cukup penting sebelum membeli produk asuransi adalah riset mendalam. Rajin-rajinlah membaca rincian manfaat yang ditawarkan setiap produk asuransi. Coba bandingkan, dan sesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan finansial melalui Lifepal.co.id
Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.