wargasipil.com – Gamer atau pecinta esports tentunya mengetahui sebuah istilah ‘Smurfing’ pada game kompetitif. Smurfing saat ini telah menjadi sebuah isu hangat yang muncul di scene esports pada akhir 2022 dan tengah diatasi oleh beberapa pengembang game, seperti Riot Games salah satunya.
Apa itu Smurfing pada game kompetitif?
Smurfing merupakan perbuatan player yang hendak menghindari lawan selevelnya dengan menggunakan akun baru/lain/berperingkat rendah. Tujuan Smurfing pada umumnya dilakukan untuk meningkatkan rank akun secara cepat dengan cara mendominasi lobi yang memiliki pemain dengan tingkat level di bawahnya.
Smurf dapat dikaitkan dengan joki karena memiliki skema yang sama dimana player pro dapat membantu player baru untuk meningkatkan rank cepat. Perbuatan ini semakin banyak dilakukan pada saat ini, bahkan telah menjadi tren bisnis baru bagi para pemain profesional yang menyediakan jasa joki.
Apakah Smurfing merupakan tindakan curang?
Meski terdapat beberapa pro kontra, Smurfing dapat dikategorikan sebagai tindakan curang jika dilakukan dengan sengaja. Terdapat banyak metode Smurfing yang dapat diterapkan hanya demi mendapatkan rank tinggi dengan mudah atau hanya untuk bersenang-senang di bawah penderitaan player pemula.
Bagi para lawan yang menghadapi pemain smurfing tentu akan sangat sulit untuk memenangkan pertandingan lantaran perbedaan level skill. Ini juga dapat merusak ekosistem esports yang baik jika sistem matchmaking rank didalam game telah terkontaminasi oleh smurfing.
Dimana Smurfing dapat ditemukan?
Smurfing sering ditemukan pada game kompetitif yang memiliki sistem MMR atau Matchmaking Rating. MMR sendiri merupakan sebuah “sistem algoritma yang diterapkan pada game online untuk menentukan tingkat keahlian dan/atau peringkat pemain dalam permainan kompetitif.
Di beberapa judul, pemain tidak akan dapat mengakses mode permainan tertentu hingga mereka memainkan sejumlah permainan tertentu dan mencapai MMR minimum,” menurut hitmarker.
Beberapa game kompetitif yang populer di 2022 dan banyak terdapat smurfing ialah: Mobile Legends, VALORANT, APEX Legends, League Of Legends, Wild Rift, dan DOTA 2.
Akankah Smurfing hilang?
Kemungkinan untuk hilang mungkin sangat kecil, namun tidak mustahil. Pasalnya, beberapa pengembang game telah mengembangkan sebuah sistem pendeteksi smurf yang dapat mengisolasi atau mencegah tindakan smurfing seperti yang sedang dilakukan oleh Riot Games pada game VALORANT saat ini.
Riot Games telah melaporkan bahwa tingkat kasus smurfing di VALORANT telah menurun sekitar 17% pasca pembaruan sistem anyarnya yang dikembangkan baru-baru ini. Riot mengklaim bahwa sistemnya telah mendeteksi sekitar 50% akun smurfing.