Sahabat 99, pernah mendengar kalimat “bagai pinang dibelah dua”? Kalimat tersebut merupakan peribahasa yang sering kita dengar di Indonesia. Yuk, simak contoh lain dan seluk-beluk mengenai kumpulan kata ini di sini!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, peribahasa dapat diartikan sebagai kelompok kata atau kalimat yang memiliki makna tertentu.
Kalimat ini sering diselipkan dalam percakapan untuk menasihati, membandingkan, atau menyindir seseorang.
Di Indonesia sendiri, terdapat banyak sekali peribahasa yang dapat kamu dengar dan gunakan.
Simak beberapa contoh dan penjelasan mengenai kumpulan kata ini di bawah ini!
Kumpulan Peribahasa dan Artinya
- Air beriak tanda tak dalam
Orang yang banyak berbicara atau sombong biasanya tidak memiliki ilmu.
- Ada udang di balik batu
Ada maksud yang tersembunyi.
- Air tenang menghanyutkan
Orang pendiam yang banyak ilmu.
- Air susu dibalas air tuba
Kebaikan yang dibalas dengan kejahatan.
- Anjing menggonggong, kafilah berlalu
Tidak peduli pada omongan dan cibiran orang lain.
- Bagai air di daun talas
Orang yang tidak tetap pendirian.
- Bumi berputar, zaman beredar
Keadaan zaman selalu berubah.
- Bagai pungguk merindukan bulan
Mengharap sesuatu yang sulit untuk diwujudkan.
- Bagai musuh dalam selimut
Teman dekat yang berkhianat.
- Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Diperlukan susah payah dan pantang menyerah untuk mencapai keberhasilan.
- Cempedak berbuah nangka
Mendapatkan sesuatu yang lebih dari diharapkan.
- Cepat kaki, ringan tangan
Orang yang senang menolong.
- Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
Sejajar dalam martabat atau kedudukan.
- Datang tidak dijemput, pulang tidak diantar
Tidak dipedulikan atau diabaikan.
- Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung
Menghormati adat dan budaya tempat kita berada.
- Di atas langit masih ada langit
Di atas orang pintar masih ada orang pintar lainnya.
- Dikasih hati minta jantung
Orang yang tidak tahu terima kasih.
- Esa hilang, dua terbilang
Berusaha keras untuk mencapai tujuan.
- Embun diujung rumput
Hubungan atau kedudukan yang mudah digoyahkan atau rapuh.
- Emas disangka loyang
Orang jahat yang disangka baik atau orang bodoh yang disangka pintar.
Deretan Peribahasa Indonesia Paling Populer
- Fajar menyingsing, elang menyonsong
Menyambut pagi dengan semangat.
- Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut disebrang lautan tampak
Kesalahan sendiri tak terlihat tapi kesalahan orang lain yang kecil terlihat jelas.
- Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
Seorang pendidik atau pemimpin harus memberikan contoh yang baik.
- Gali lubang, tutup lubang
Berutang untuk membayar utang lainnya.
- Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang
Orang baik meninggalkan nama baik, orang jahat meninggalkan nama tercemar.
- Gajah mati karena gadingnya
Celaka karena kelebihannya sendiri.
- Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
Meskipun seseorang sudah meninggal, jika melakukan kebaikan maka banyak orang mengingatnya.
- Hinggap bak langau, titik bak hujan
Suatu hal yang tiba-tiba terjadi.
- Hangat-hangat tahi ayam
Kemauan yang tidak tetap.
- Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Ingin memiliki sesuatu yang hanya sebatas impian.
- Hati gatal, mata digaruk
Punya keinginan yang tidak mampu ia dapatkan.
- Indah kabar daripada rupa
Keadaan yang tidak sesuai dengan perkiraan.
- Jatuh di atas tilam
Mendapat keuntungan besar.
- Jangan memancing di air keruh
Mengambil keuntungan di keadaan yang menyedihkan.
- Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata
Tanggung dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Kacang lupa akan kulitnya
Tidak tahu diri.
- Kecil-kecil cabai rawit
Tampak kecil tapi cerdik.
- Karena nila setitik, rusak susu sebelangga
Karena persoalan kecil, semua hal jadi berantakan.
- Kura-kura dalam perahu
Menanyakan sesuatu yang sudah tahu jawabannya.
- Lempar batu, sembunyi tangan
Melakukan kejahatan lalu pura-pura tidak melakukan perbuatan tersebut.
Contoh Peribahasa dan Artinya
- Malu bertanya, sesat dijalan
Segan bertanya membuat permasalahan kita tidak terselesaikan.
- Menang jadi arang, kalah jadi abu
Ketika bertengkar, menang atau kalah akan mendapatkan kerugian.
- Menepuk air di dulang, terpecik muka sendiri
Membuka air keluarga sama dengan membuka aib sendiri.
- Membasuh arang di muka
Melakukan usaha untuk mencuci malu.
- Menjilat air ludah
Tidak tahu malu.
- Nasi sudah menjadi bubur
Perbuatan yang sudah terjadi tidak bisa diperbaiki lagi.
- Pucuk dicinta, ulam pun tiba
Mendapat sesuatu yang lebih dari harapan.
- Pagar makan tanaman
Orang yang merusak sebuah hal yang dititipkan padanya.
- Perahu sudah di tangan, perahu sudah di air
Siap sedia.
- Rajin mengais, tembolok terisi
Jika rajin tidak ada hal yang tersia-sia.
- Sambil menyelam, minum air
Mengerjakan satu pekerjaan sambil mengerjakan pekerjaan lain.
- Sakit menimpa, sesal terlambat
Tidak berguna menyesalkan hal yang sudah terjadi.
- Sedia payung sebelum hujan
Menyiapkan sesuatu sebelum hal yang tidak diinginkan datang.
- Tak ada gading yang tak retak
Tak ada hal yang sempurna.
- Tikus mati dilumbung padi
Negara kaya tapi rakyatnya tidak bisa menikmati kekayaan tersebut.
- Tong kosong nyaring bunyinya
Orang yang kurang ilmu banyak bicara.
- Tertangkup sama termakan tanah, terlentang sama terminum air
Sama-sama dalam suka dan duka.
- Umur setahun jagung
Belum berpengalaman.
- Waktu adalah uang
Selalu menghargai waktu.
- Walau seribu anjing menyalak, gunung takkan runtuh
Orang yang memiliki prinsip tinggi dan tidak goyah dengan godaan.
- Zaman beralih musim tertukar
Segala hal harus disesuaikan dengan zaman.
Apa Itu Peribahasa?
Peribahasa adalah kumpulan kata yang memiliki sebuah susunan tetap dan mengandung aturan berperilaku, nasihat, prinsip hidup, perbandingan, atau sebuah perumpamaan.
Secara umum, peribahasa termasuk dalam jenis aforisme atau ungkapan mengenai sesuatu yang sudah diterima secara umum.
Berbeda dengan kata-kata pada umumnya, kelompok kata ini akan menggunakan kiasan untuk menggambarkan sebuah maksud tertentu.
Ciri-Ciri Peribahasa
Meskipun tampak beragam, terdapat beberapa ciri-ciri dan aturan yang harus dimiliki sebuah peribahasa.
Ciri-ciri tersebut adalah:
- Bentuknya adalah sebuah kalimat atau penggalan dari kalimat;
- Bersifat turun-temurun dan tidak berubah;
- Umumnya digunakan sebagai nasihat, penghias ujaran, atau penguat ujaran; dan
- Mencakup beberapa jenis, seperti menjadi bidal, pepatah, atau ibarat.
Jenis Peribahasa
1. Bidal atau Pameo
Bidal adalah jenis peribahasa yang memiliki kandungan berupa sindiran, ejekan, atau peringatan.
Contoh dari bidal adalah: Hidup segan mati tidak mau atau Malu bertanya sesat di jalan.
2. Pepatah
Pepatah adalah jenis kumpulan kata yang memiliki makna sebagai nasihat dari orang tua.
Umumnya pepatah digunakan untuk dapat mematahkan lawan bicara.
Contoh dari pepatah adalah: Bagai bumi dan langit atau Biar lambat asal selamat.
3. Perumpamaan
Perumpamaan merupakan kumpulan kata yang mengungkapkan kondisi atau kelakukan seseorang dengan mengambil perbandingan dari benda-benda di alam.
Kata yang biasanya sering kamu temukan di perumpamaan adalah kata bagai, baik, bak, seperti, atau lain sebagainya.
Contoh dari perumpamaan adalah: Bagai pinang dibelah dua atau Bagai harimau menyembunyikan kuku.
4. Ungkapan
Ungkapan adalah jenis peribahasa yang mengandung kondisi atau kelakukan seseorang yang dinyatakan melalui pepatah.
Contoh dari ungkapan adalah: Kabar angin atau Besar kepala.
5. Tamsil atau Ibarat
Tamsil adalah kalimat kiasan yang bertujuan untuk membandingkan suatu hal atau perkara.
Contoh dari tamsil atau ibarat adalah: Tua-tua keladi makin tua makin jadi.
6. Semboyan
Semboyan adalah jenis peribahasa yang digunakan sebagai prinsip atau pedoman seseorang.
Contoh dari semboyan di antaranya adalah: Hemat pangkal kaya atau Rajin pangkal pandai.
***
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Bogor? Bisa jadi Kota Wisata Cibubur adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.