wargasipil.com – iPhone 14 series diluncurkan, pada September lalu, dengan berbagai peningkatan, termasuk soal komponen kamera yang dibuat menjadi lebih besar dibanding sebelumnya.
Perubahan tersebut turut berpengaruh pada biaya produksi iPhone 14 . Menurut laporan Nikkei Asia, biaya produksi iPhone 14 naik sekitar 20 persen dibanding model sebelumnya. Kenaikan tersebut tercatat yang tertinggi di sepanjang sejarah iPhone.
Fomalhaut Techno Solutions, sebuah perusahaan riset Jepang memeriksa tiga model iPhone 14. Perusahaan ini memperkirakan bahwa produksi iPhone 14 Pro Max bila dihitung dari segi biaya suku cadangnya, yaitu sebesar 501 dolar AS (sekitar Rp 7,7 juta).
Biaya itu naik 60 dolar AS (sekitar Rp 922.000) lebih dibanding iPhone 13 Pro Max. Sebelumnya, harga suku cadang model Pro Max berkisar antara 400 – 450 dolar AS (Rp 6,1 – Rp 6,9 juta), sejak model tersebut memulai debut pada tahun 2018.
Oleh karena itu, biaya produksi iPhone 14 Pro Max dinilai paling tinggi baik ditilik dari total biayanya maupun dari margin kenaikannya sejak 2018. Pasalnya, biaya produksi iPhone 13 saat dirilis tahun lalu mencapai 570 dolar AS atau setara Rp 8,7 juta bila dikonversi menggunakan kurs hari ini (13/10).
Kendati biaya produksinya naik, Apple tidak menaikkan harga iPhone 14 di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Misalnya harga iPhone 14 Pro Max di AS, dibanderol mulai dari 1.099 dolar AS (Rp 16,4 juta), sama seperti iPhone 13 Pro Max yang diluncurkan September 2021.
Begitu pula dengan di Singapura, karena iPhone 14 Pro Max dibanderol 1.799 dolar Singapura (Rp 19 juta), sama seperti iPhone 13 Pro Max yang juga dirilis di negara tersebut.
Adapun spesifikasi iPhone 14 series ditingkatkan dari iPhone 13 series dengan peningkatan seperti pada aspek chip dan kamera, khususnya untuk model Pro. Dengan demikian, Fomalhaut menilai bahwa Apple tampaknya hanya mengambil margin keuntungan yang lebih sedikit daripada model sebelumnya.
Penyebab iPhone 14 mahal
Kenaikan biaya produksi iPhone 14 utamanya disebabkan oleh chip A16 Bionic yang digunakan pada model iPhone 14 Pro dan Pro Max. Chip dengan arsitektur 4 nm ini harganya 110 dolar AS (Rp 1,6 juta), 2,4 kali lebih mahal dibanding A15 Bionic yang digunakan iPhone 3 Pro Max.
Selain itu, dua model iPhone 14 Pro juga dilengkapi dengan komponen kamera baru termasuk sensor gambar Sony CMOS. Sensor pada duo iPhone 14 Pro, 30 persen lebih besar dibanding model sebelumnya. Jadi harganya lebih mahal 15 dolar AS (Rp 230.000) atau naik sekitar 50 persen.
Komponen lainnya seperti layar, disokong dari Samsung Display, dihimpun KompasTekno dari Nikkei Asia, Selasa (11/10/2022). Namun Fomalhaut tak merinci harga komponen ini.
Bila ditotal, biaya komponen mewakili 30 persen dari total biaya yang diperlukan Apple untuk merakit iPhone 14, naik 10 persen dibanding biaya komponen iPhone pada tahun 2021.
Perlu dicatat, bahwa harga produksi iPhone 14 Pro ini tidak memperhitungkan biaya lain seperti ongkos pemasaran, biaya riset/penelitian, logistik, dan sebagainya.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”