AS, Israel Tanda Tangani Pakta Keamanan, Bahas Soal Iran

AS, Israel Tanda Tangani Pakta Keamanan, Bahas Soal Iran

Presiden AS Joe Biden pada Kamis (14/7) dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Israel, dengan isu-isu keamanan, perang di Ukraina dan hubungan AS-Israel dalam agenda mereka, sewaktu Biden melakukan lawatan pertamanya ke Timur Tengah sejak ia menjabat.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan kepada para wartawan bahwa pembicaraan dengan PM sementara Yair Lapid akan mengetengahkan penandatanganan deklarasi bersama yang mencakup “komitmen untuk tidak pernah membiarkan Iran memiliki senjata nuklir dan untuk mengatasi aktivitas Iran yang mengacaukan stabilitas, khususnya ancaman terhadap Israel.”

Israel adalah pengkritik utama perjanjian internasional yang ditandatangani tahun 2015 antara Iran dan sekelompok negara kuat dunia yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi. Biden menjabat sebagai wakil presiden sewaktu perjanjian itu ditandatangani. Pendahulunya, mantan presiden Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian itu pada tahun 2018.

AS, Israel Tanda Tangani Pakta Keamanan, Bahas Soal Iran

Presiden AS Joe Biden (kiri) saat upacara yang dihadiri oleh (kiri ke kanan) Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Ketua Dewan Yad Vashem Rabi Israel Meir Lau, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Perdana Menteri sementara Yair Lapid , di Aula Peringatan Pusat Peringatan Holocaust Yad Vashem di Yerusalem pada 13 Juli 2022. (Foto: AFP)

Ada beberapa upaya belakangan ini untuk membawa AS dan Iran kembali ke perjanjian itu, termasuk dengan melakukan pembicaraan tidak langsung di Wina.

Pejabat pemerintah itu mengatakan dari pihak AS, “pintu terbuka bagi diplomasi.”

“Jika Iran ingin menandatangani kesepakatan yang telah dinegosiasikan di Wina, telah sangat jelas bahwa kami siap melakukan itu,” kata pejabat itu. “Pada saat yang sama, jika mereka tidak siap, kami akan terus meningkatkan tekanan sanksi-sanksi kami. Kami akan terus meningkatkan isolasi diplomatik Iran.”

Pejabat itu mengatakan Biden dan Lapid juga akan membahas “cara mempertahankan prospek solusi dua negara” antara Israel dan Palestina, sesuatu yang “diyakini Biden sepanjang hidupnya.”

Biden dan para pemimpin Israel akan bergabung dengan para pemimpin dari India dan Uni Emirat Arab untuk mengikuti pertemuan puncak yang difokuskan pada ketahanan pangan dan upaya-upaya meningkatkan energi bersih.

Pejabat senior itu mengatakan kelompok yang dikenal sebagai I2U2 itu akan meluncurkan proyek bernilai 2 miliar dolar yang mengatasi tantangan ketahanan pangan dengan taman-taman pertanian di India. Uni Emirat Arab menyumbangkan dana bagi proyek itu. Israel menyediakan bantuan teknologi dan sektor-sektor swasta AS juga berpartisipasi.

Biden juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Kedua pemimpin itu diperkirakan akan membahas hubungan Israel yang mulai berkembang dengan negara-negara lain di kawasan, termasuk dengan Uni Emirat Arab, Turki dan Yordania.

Menyusul pembicaraan pada Kamis di Yerusalem, Biden dijadwalkan bertemu dengan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas pada hari Jumat.

Selain itu, AS siap mengumumkan apa yang disebut seorang pejabat senior pemerintah sebagai “paket dana signifikan” untuk rumah sakit-rumah sakit di Yerusalem Timur. Pengumuman lainnya rencananya akan mencakup pembangunan ekonomi Palestina, seperti pembangunan jaringan nirkabel 4G di Gaza dan Tepi Barat. [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *