Pesan Kemanusiaan Idul Adha, Menko PMK:  Kebajikan Melampaui Sekat-sekat

Pesan Kemanusiaan Idul Adha, Menko PMK:  Kebajikan Melampaui Sekat-sekat

Pesan Kemanusiaan Idul Adha, Menko PMK:  Kebajikan Melampaui Sekat-sekat

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, perayaan idul adha harus dijalani dengan penuh rasa syukur meskipun belum bisa dirayakan secara normal sepenuhnya karena pandemi.

“Kumandang takbir bermakna mengaggungkan nama Allah SWT. Dengan memuji kebesaran-Nya, maka sekaligus kita menyadari betapa kecilnya kita di hadapan-Nya. Oleh karena, kita harus senantiasa bersyukur atas segala rahmat dan karunia-Nya,” ujar Menko PMK saat memberi amanat dan pesan Idul Adha 1443 H pada perayaan takbir nasional di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (9/7).

Muhadjir mengingatkan, sudah lebih dari dua tahun Indonesia dan dunia berada dalam pandemi Covid-19. Lebih dari 500 juta penduduk dunia terpapar, enam  juta lebih wafat dan berjuta orang juga jatuh kepada kemiskinan.

BPOM Beri Izin Vaksin CanSino dari China, MUI: Hukumnya Haram

“Oleh karena itu, pada Idul Adha kali ini kita belum bisa merayakan secara normal sepenuhnya. Namun, kita tetap menjalani Idul Adha ini dengan penuh rasa syukur dan kebahagian, walaupun harus tetap taat terhadap protokol kesehatan,” tutur Muhadjir.

Lanjutnya, Idul Adha berkaitan erat dengan pelaksanaan ibadah haji. Banyak pelajaran dari seluruh prosesi ibadah haji hingga puncak wukuf di Arafah, serta pada kepasrahan Nabi Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar dalam ritual ibadah qurban yang dramatik.

Selain mengajarkan orientasi ketuhanan yang hanif. Bahwa manusia sehebat apapun sesungguhnya lemah di hadapan-Nya. Secara horizontal ibadah haji dan ibadah qurban menanamkan jiwa ihsan atau kebajikan yang sarat makna.

“Pesan kemanusiaannya sangat luhur, agar setiap insan beriman berbuat kebaikan yang melampaui sekat-sekat agama, suku, ras, golongan, dan segala pagar kenaifan demi tegaknya kemaslahatan,” jelasnya.

Ibadan haji dan qurban kata Muhadjir mengajarkan sifat cinta, yakni kasih sayang atau welas asih yang jernih terhadap sesama sebagai perwujudan cinta kepada Allah. Nabi Ibrahim as, mempraktikan hidup welas asih itu terhadap sesama tanpa diskriminasi.

Pada kesempatan itu Menko PMK mengajak seluruh masyarakat untuk wujudkan jiwa berqurban dalam segala kebaikan hidup. Lebih-lebih di masa pandemi yang banyak orang mengalami penderitaan jiwa, kesehatan, dan ekonomi.

“Satu sama lain harus memiliki jiwa peduli, berbagi, dan beramal kebajikan. Melalui spirit Idul Adha pula marilah terus kita tingkatkan persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan yang tulus sesama anak bangsa,” tutupnya.

Turut hadir secara fisik dalam acara takbir nasional tersebut, Perwakilan Kementerian Agama, Imam Besar Masjid Istiqlal, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Kabid Penyelenggara Peribadatan BPMI, dan jajaran kepengurusan Masjid Istiqlal. Dan hadir secara virtual,
Gubernur di beberapa provinsi di Indonesia beserta Kanwil.

RI Diklaim Sukses Tangani Covid-19, Ferdinand Sebut Hanya Orang Paham Kinerja yang Bisa Akui


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *