5 Kerajaan Bercorak Buddha di Indonesia, Terbesar & Paling Berpengaruh!

5 Kerajaan Bercorak Buddha di Indonesia, Terbesar & Paling Berpengaruh!

3 menit

Jauh sebelum bendera Republik Indonesia berkibar, sejumlah kerajaan bercorak Buddha berdiri di Nusantara. Apa saja nama nama kerajaan Buddha yang pernah berdiri tersebut? Ini daftarnya!

Republik Indonesia baru merdeka pada 17 Agustus 1945, Sahabat 99.

Berabad-abad sebelumnya, orang-orang yang berada di wilayah Nusantara tunduk pada sejumlah kerajaan.

Salah satu kerajaan yang paling lama bertahan di Nusantara adalah kerajaan Buddha.

Agama Buddha sendiri pertama kali masuk Nusantara pada abad ke-5, dibawa oleh pedagang-pedagang dari India.

Namun, teori lain mengatakan bahwa agama Buddha dibawa oleh seorang peziarah dari China yang berkunjung ke Sumatra.

Nah, karena agama Buddha dapat diterima, akhirnya agama tersebut menjadi agama resmi sejumlah kerajaan.

Apakah kamu sudah tahu apa saja kerajaan bercorak Buddha di Indonesia?

Yuk, cek uraian lengkapnya di bawah ini!

5 Kerajaan Bercorak Buddha di Indonesia

1. Kerajaan Sriwijaya

5 Kerajaan Bercorak Buddha di Indonesia, Terbesar & Paling Berpengaruh!

sumber: Kemendikbud.go.id

Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha paling terkenal yang berdiri pada abad ke-7.

Tidak hanya menjadi yang tertua, tetapi juga salah satu kerajaan terbesar.

Artinya, Kerajaan Sriwijaya merupakan nama kerajaan Budha yang pertama di Indonesia.

Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan maritim di seluruh Nusantara.

Pendiri kerajaan Sriwijaya adalah Dapuntahyang Seri Jayanasa.

Namun, kerajaan di Nusantara ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa pada abad ke-9.

Pada masa kejayaannya, kerajaan ini mencakup wilayah Pulau Sumatra, pulau-pulau sekitar Jawa bagian barat, Jawa bagian tengah, sebagian Kalimantan, Semenanjung Melayu, Kamboja, dan Thailand Selatan.

Kemudian, Sriwijaya runtuh disebabkan beberapa faktor.

Penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya:

  • Berkurangnya kapal dagang yang singgah;
  • Letak Kota Palembang jauh dari laut;
  • Ekonomi melemah;
  • Serangan kerajaan lain;
  • Raja yang tidak cakap sepeninggal Raja Balaputradewa;
  • Masuknya agama Islam ke Nusantara pada abad ke-12.

2. Kerajaan Kalingga atau Halong

kerajaan bercorak buddha

sumber: kemendikbud.go.id

Kerajaan Kalingga adalah kerajaan bercorak Buddha pertama yang berada di wilayah pantai utara Pulau Jawa.

Kerajaan ini didirikan pada abad ke-6 oleh Dapunta Syailendra, tetapi pemimpin pertamanya adalah Prabu Wasumurti.

Uniknya, kerajaan ini mencapai masa kejayaan ketika dipimpin oleh seorang perempuan, yaitu Ratu Sima.

Ratu Sima terkenal dengan ketegasan dan keadilannya dalam memerintah.

Sayangnya, Kerajaan Kalingga runtuh pada 782 karena diambil alih oleh Rakai Mataram dan Rakai Panangkaran dari Medang.

Beberapa peninggalan sejarah dari Kerajaan Kalingga di antaranya adalah Prasasti Tuk Mas, Prasasti Sojomerto, Arca Batara Guru, Arca Sinu, Candi Bubrah, dan lain-lain.

3. Kerajaan Sri Bangun

Kerajaan bercorak Buddha adalah Kerajaan Sri Bangun.

Berdiri di Kota Bangun, Kalimantan Timur, kerajaan tersebut merupakan penerus dari Kerajaan Martadipura.

Bedanya, Martadipura bercorak Hindu dan Sri Bangun bercorak Buddha.

Raja yang terkenal dari kerajaan ini adalah Raja Qeva.

Sampai saat ini, tidak ada catatan pasti mengenai kapan Kerajaan Sri Bangun berdiri.

4. Kerajaan Dharmasraya

kerajaan bercorak buddha pertama

sumber: Klikpositif.com/Joni Abdul Kasir

Kerajaan Dharmasraya merupakan kerajaan bercorak Buddha.

Berdiri pada  1183 Masehi di hulu Sungai Batanghari, Pulau Sumatra, kerajaan ini terkenal karena berdiri setelah runtuhnya masa jaya Sriwijaya.

Hal ini karena serangan Rajendra Chola I dari Koromandel pada 1025 Masehi.

Menariknya, meski tidak sebesar Sriwijaya, wilayah kerajaan ini meluas sampai menguasai beberapa wilayah di Nusantara.

Bahkan, wilayah kekuasaannya telah mencapai Grahi (sekarang Chaiya) di Thailand selatan.

Selain itu, kerajaan ini juga menguasai wilayah Kelantan, Pantai Timur Semenanjung Malaya, Terengganu, Semawe, Jambi, Palembang, dan Sunda.

Namun, kerajaan ini runtuh pada 1347 karena mulai dikuasai oleh Adityawarman dan berubah menjadi Kerajaan Malayapura.

5. Kerajaan Mataram Kuno

kerajaan mataram kuno

sumber: wikimedia commons via Kompas.com

Kerajaan bercorak Buddha yang terakhir adalah Mataram Kuno.

Mataram Kuno berdiri pada tahun 700-an di Yogyakarta.

Namun, karena beberapa alasan, pusat kerajaan kemudian dipindahkan ke Jombang dan Madiun, Jawa Timur.

Awalnya, kerajaan ini menganut bercorak Hindy Syiwa.

Kemudian, sejak Raja Sailendrawangsa berkuasa, kerajaan ini mengubah agama resminya menjadi Buddha.

Wilayah Mataram Kuno juga tidak hanya mencakup di Pulau Jawa.

Pada masa Sri Dharmatungga, kerajaan ini berhasil menaklukkan Chenla (Kamboja).

Kerajaan ini runtuh karena peristiwa Pralaya Medang di tahun 1017 Masehi.

Pralaya Medang adalah peristiwa ketika Raja Dharmawangsa Teguh menikahkan putrinya dengan Airlangga, pangeran keturunan Bali yang merupakan keponakannya sendiri.

Raja Wurawari yang kecewa dengan hal tersebut, akhirnya berkomplot dengan Sriwijaya untuk menyerang Mataram Kuno hingga kerajaan itu runtuh.

***

Semoga bermanfaat, ya!

Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan rekomendasi hunian, salah satunya Pavilia at Premier Estate 2 di Bekasi.

Cek sekarang juga karena kami selalu #AdabuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *