WargaSipil.com – Rupanya merek mobil asal Tiongkok yaitu Chery sudah memasang target untuk bertarung di pasar otomotif Tanah Air. Beberapa line up sudah diperkenalkan lewat ajang pameran otomotif di Indonesia beberapa waktu lalu dan akan resmi diluncurkan bulan depan.
Chery cukup percaya diri bisa diterima konsumen di Indonesia lantaran di Tiongkok, mereka menempati peringkat pertama dalam jumlah ekspor mengalahkan brand otomotif Tiongkok lainnya.
”Soal membangun pabrik di Indonesia itu adalah top target kami. Dan kami pertimbangkan pabrik di Indonesia juga untuk ekspor,” ujar Executive Vice President of Chery International Charlie Zhang beberapa waktu lalu kepada WargaSipil.com (15/9).
Pihak Chery mengakui pabrikan otomotif asal Jepang masih mendominasi di pasar Indonesia. Maka dari itu, mereka harus memiliki kekuatan untuk bisa bersaing atau bahkan memenangkan hati konsumen dalam beberapa tahun ke depan.
”Rencananya tahun 2028 kami akan banyak menghadirkan banyak Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) hingga Elecric Vehicle (EV). Di Indonesia (pabrikan) Jepang sangat kuat, karena itu bagaimana caranya Chery bisa berbeda, salah satunya dengan produk-produk kendaraan listrik. Kendaraan listrik akan menjadi sangat penting bagi eksistensi Chery di indonesia, khususnya untuk pasar masa depan,” ujar Charlie.
Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya, Chery akan berkomitmen investasi sebesar USD 1 juta dollar untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Investasi itu akan terbagi menjadi 4 fase berbeda.
Untuk fase pertama dimulai tahun 2022 dengan menggaet mitra lokal guna memproduksi mobil sebanyak 20 ribu unit per-tahun. “Fase kedua dimulai 2024 hingga dua tahun setelahnya, katakanlah 2026 pabrik baru kita diharapkan sudah dapat memulai aktivitas produksinya dengan kapasitas target produksi 50 ribu unit per tahun,” ujar Marketing & Product Director PT CSI Major Qin.
Kemudian, pada fase ketiga diharapkan sudah dapat melakukan kegiatan ekspor, serta memproduksi mobil listrik. Jenama asal China itu juga ingin menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor produk setir kanan, khususnya di ASEAN.
Terakhir, pada fase keempat akan mengoptimalkan total kapasitas produksi di pabrik barunya itu sampai dengan 200 ribu unit per tahun. Sampai dengan pembangunan fasilitas RnD di Indonesia.
“Ini menjadi bukti bahwa konsumen otomotif Indonesia memiliki pertimbangan yang sangat baik dalam memilih SUV,” ujar President Director CSI, Tao Yong, dalam keterangan resmi yang dirilis belum lama ini.
—————————————————-
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website www.jawapos.com. Situs Wargasipil.com adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs Wargasipil.com tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”