Uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang. Untuk mengetahui cara mengelola uang dengan optimal, kamu perlu tahu meningkatkan pemahaman literasi keuangan.
Jangan salah, literasi keuangan juga merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kemajuan suatu negara, lho.
Tak heran, jika beberapa tahun terakhir pemerintah maupun Bank Indonesia selaku bank sentral terus menyosialisasikan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat untuk menuju kebebasan finansial.
Informasi lengkapnya simak ulasan berikut, yuk!
Apa itu Literasi Keuangan?
Literasi keuangan adalah pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait finansial untuk mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan keuangan secara maksimal. Dengan begitu, masyarakat diharapkan mampu mengambil sikap dan keputusan keuangan yang lebih bijak.
Sementara menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), singkatnya literasi keuangan adalah pengetahuan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam mengelola keuangan untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan di masa depan.
Setiap orang tentu ingin tujuan keuangan dan hidupnya sejahtera, bukan?
Itulah mengapa literasi keuangan penting banget untuk dipelajari.
Aspek Literasi Keuangan
Untuk mengukur tingkat literasi keuangan, terdapat beberapa aspek penting yang harus kamu pahami.
Setidaknya, terdapat tiga aspek yang harus dipenuhi, di antaranya:
1. Basic Money Management
Money Management atau yang dikenal juga dengan manajemen keuangan adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, hingga mengendalikan keuangan serta aset seseorang.
Melakukan manajemen keuangan penting dilakukan untuk melacak pengeluaran seseorang agar lebih terpantau, misalnya dengan melakukan budgeting, mengatur pengeluaran, tabungan, hingga mengelola pinjaman.
2. Melakukan Perencanaan Tujuan Keuangan
Merencanakan tujuan keuangan akan sangat memudahkan kamu untuk mengatur keuangan supaya lebih tersusun dan efektif dalam mencapai tujuan keuangan.
Selain itu, perencanaan tujuan keuangan juga bermanfaat bagi seseorang untuk mengatur keputusan finansialnya, seperti menjadi lebih mengerti bagaimana menyikapi keputusan keuangan secara bijak.
Wujud nyata dari perencanaan tujuan keuangan, misalnya dengan melakukan perencanaan dana untuk membeli rumah atau dana pensiun.
3. Investasi
Terakhir, aspek yang tidak kalah penting adalah investasi.
Sebelum memilih instrumen investasi, pastikan kamu memperhatikan beberapa faktor penting, seperti kapasitas diri dalam berinvestasi, pengalaman investasi, hingga jumlah dana yang dapat kamu sisihkan.
Setelah itu, pilihlah instrumen investasi yang cocok denganmu dan mulailah berinvestasi untuk mencapai tujuan keuangan yang kamu dambakan.
Kira-kira aspek mana saja yang sudah kamu lakukan nih, Sobat KoinWorks?
Apabila semua aspek telah terpenuhi, maka kamu bisa dikatakan telah memiliki tingkat literasi keuangan yang baik dan dianggap sejahtera, lho.
Bagaimana Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia?
Untuk mengukur tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia, telah dilakukan berbagai survei dan riset, di antaranya:
1. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK)
Survei ini diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2019. Hasil dari SNLIK menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia adalah 38,03%. Padahal akses masyarakat terhadap layanan keuangan cukup tinggi, yaitu 76,19%.
2. Riset Financial Fitness Index
Riset ini dilakukan oleh Bank OCBC NISP bersama dengan NielsenIQ pada tahun 2022 dengan indikator yang dinilai meliputi kemampuan memenuhi kebutuhan finansial keluarga, menabung secara rutin, dan kepemilikan dana darurat.
Hasilnya, skor indeks kesehatan keuangan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, yaitu sebesar 40,06 dari skor maksimal 100. Meski demikian, skor tahun ini meningkat daripada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 37,72.
Hasil dari survei dan riset di atas menunjukkan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap produk-produk keuangan, namun pemahaman akan produk keuangannya masih rendah.
Lantas, bagaimana cara meningkatkan literasi keuangan?
Cara Meningkatkan Literasi Keuangan
1. Belajar
Sesuai namanya, untuk meningkatkan literasi keuangan kamu perlu belajar.
Kamu bisa tentukan sendiri media belajar apa yang ingin kamu gunakan. Karena saat ini, akses belajar literasi keuangan telah bertebaran dan mudah didapatkan secara gratis, mulai dari artikel, video, podcast, maupun webinar.
Seperti yang lagi kamu baca saat ini, juga merupakan salah satu media untuk membantu kamu meningkatkan literasi keuangan, lho.
Khusus buat kamu, KoinLearn dari KoinWorks siap membantumu untuk meningkatkan literasi keuangan untuk menuju kebebasan finansial.
2. Menerapkan yang Sudah Dipelajari
Mewujudkan kebebasan finansial, tidak cukup hanya dengan teori!
Untuk itu, mulailah untuk mempraktekkan apa yang sudah kamu pelajari. Misalnya, kamu baru saja mempelajari cara membuat anggaran setiap bulan, maka cobalah praktekan dengan melacak jumlah pengeluaran dan pendapatan setiap bulan.
Dengan begitu, kamu akan lebih paham langkah mana yang lebih efektif untuk mencapai kebebasan finansial yang kamu dambakan.
Karena setiap orang memiliki profil risiko, finansial, serta prioritas yang berbeda-beda. Untuk itulah, setelah belajar literasi keuangan, pastikan kamu menerapkannya sesuai dengan kondisimu.
Sampai juga kita di penghujung bahasan mengenai literasi keuangan untuk menuju kebebasan finansial.
Kunci penting dalam meningkatkan literasi keuangan adalah disiplin dan action. Segera praktekan apa yang sudah kamu pelajari, dengan mulai investasi.
Bagi investor pemula, kamu bisa coba instrumen investasi peer-to-peer lending dari KoinWorks, yaitu KoinP2P.
Tidak butuh modal banyak, kok. Cukup dengan Rp100 ribu kamu sudah bisa mulai investasi.
Yuk, investasi di KoinP2P!
Artikel ini bersumber dari koinworks.com.