GenPI.co – Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait subsidi BBM.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga memperkirakan kuota BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite akan habis pada Oktober 2022.
“Mengaku subsidi BBM untuk rakyat, kenyataan subsidi demi inefisiensi Pertamina 20 persen,” ujar Rizal Ramli kepada GenPI.co, Selasa (30/8).
BACA JUGA: Subsidi BBM Boleh Dihentikan, Pertamina Harus Tanggung Biaya Pendidikan dan Kesehatan
Selain itu, Rizal Ramli juga mengatakan pemerintah mengaku memberi subsidi listrik.
Akan tetapi, ekonom yang pernah menjabat sebagai menteri keuangan itu menuding bahwa langkah tersebut dilakukan demi oligarki batu bara.
BACA JUGA: Subsidi BBM Kontroversial, Pengamat Sentil Tanggung Jawab Pertamina
“Kemudian, mengaku tidak punya uang, tetapi terus membiayai ibukota baru. Pantas saja ambyar,” kata dia.
Dirinya juga mengaku heran mengapa BBM subsidi tak dilanjutkan. Padahal, menurutnya, Pertamina bisa mendapatkan banyak untung jika efisien dalam menjalankan bisnisnya.
BACA JUGA: Harga BBM Bakal Naik, Demokrat: Pemerintah Lempar Bom Waktu
“Mayoritas BUMN tidak effisien. Pertamina, pasarnya oligopolistik, sangat tidak efisien,” kata dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.