Kopi Jepang Masuk Bali, Menawarkan Keunggulan Apa?  

Kopi Jepang Masuk Bali, Menawarkan Keunggulan Apa?  

Kopi Jepang Masuk Bali, Menawarkan Keunggulan Apa?  
Gerai Kopi %Arabica di Bali

Setelah dalam waktu kurang dari satu tahun berhasil membuka tiga gerai di ibu kota yakni di Central Park Mall, Astha District 8, dan Plaza Indonesia, gerai kopi asal Kyoto Jepang, % Arabica, kembali melakukan ekspansi dengan membuka toko pertamanya di Bali, yang dibuka untuk umum Sabtu, (20/8) di Beachwalk  Kuta, Bali.

Kenneth Shoji,  founder %Arabica, mulai tertarik dengan budaya minum kopi yang tengah marak saat sedang menimba ilmu di UCLA di awal tahun 90-an. Kenneth pada awalnya belajar tentang kopi dengan menjadi barista sebelum melangkah lebih jauh dan membeli perkebunan kopi di Hawaii.

Dalam rangka mewujudkan cita-citanya untuk membuka merek dagang yang mendunia, lahirlah % Arabica, dan  hingga  hari ini, Kenneth tetap menjadi penggagas kreatif dan terlibat dalam pemilihan semua lokasi gerai % Arabica, menentukan desain interior dengan mitra pilihannya, dan menentukan biji kopi terbaik untuk digunakan di antara ratusan sampel kopi yang berasal dari perkebunan di seluruh dunia.

“Misi kami adalah untuk mengembangkan merek dagang di wilayah-wilayah yang unik dengan budaya menarik di seluruh dunia.  Bali, tanpa diragukan lagi, telah dikenal di dunia internasional sebagai destinasi yang unik dengan budaya yang indah. % Arabica Bali Kuta Beachwalk adalah gerai ke-122 kami di dunia,” ujar Kenneth Shoji

Untuk gerai % Arabica keempat di Indonesia ini, Kenneth menggandeng desainer Jepang Nao Kameda menciptakan konsep desain yang mengimplementasikan suasana di Bali secara maksimal dengan menggunakan 122 bantalan rel kereta api khas Indonesia untuk membangun lantai panggung yang terintegrasi dengan tempat duduk sofa, diatur rapi dari depan hingga ke belakang.

Astrid Kusumadewi, General Manager % Arabica Indonesia

Bar setengah lingkaran diposisikan di depan cermin besar guna menciptakan ilusi sebuah lingkaran besar, sementara bangku Corian berbentuk % yang ikonis dipasang di tengah toko lengkap dengan lampu gantung Chemex raksasa bermotif rotan di atasnya. Toko ini juga menawarkan area tempat duduk luar ruangan bergaya daybed bagi pelanggan menikmati kopi khas % Arabica menatap pemandangan laut.

“Kami berharap dengan ‘See The World Through Coffee’ kami bisa menggabungkan budaya Bali dengan identitas merek % Arabica. Kami bangga memperkenalkan keahlian dari merek kami, kopi berkualitas tinggi yang sederhana, abadi dan nikmat, layanan penuh perhatian, dan keindahan Jepang kepada Pulau Dewata,” lanjut Kenneth.

Kenneth juga menjadikan gerai % Arabica Kuta Beachwalk ini  menjadikan gerai pertamanya di dunia yang tidak menggunakan gelas plastik. Penerapan ini dimulai di Bali hingga nantinya setiap gerai % Arabica di dunia akan mengeliminasi penggunaan gelas plastik untuk  menumbuhkan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan budaya pecinta kopi yang bertanggung jawab atas lingkungan di seluruh dunia. 

Astrid Kusumadewi, General Manager % Arabica Indonesia menyatakan % Arabica Bali Kuta Beachwalk  mengemban misi untuk memimpin third-wave coffee movement di Bali. Gerai ini memiliki mesin pemanggang biji kopi Tornado King skala kecil sendiri yang menjadi peralatan utama gerai % Arabica di seluruh dunia.

Dengan adanya Tornado King, para barista dapat membantu pelanggan untuk memilih salah satu biji terbaik dari seluruh dunia dan melakukan proses pemanggangan kopi sesuai dengan keinginan pelanggan, lalu dapat membawa pulang biji kopi yang baru dipanggang tersebut dalam kemasan dan produk retail % Arabica.


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.