Warga Indonesia di Sekitar Washington Sambut Meriah HUT ke-77 RI

Warga Indonesia di Sekitar Washington Sambut Meriah HUT ke-77 RI

Lantunan musik tradisional yang dibawakan perkumpulan reog Singolodoyo USA mengiringi kedatangan rombongan Duta Besar Indonesia Rosan P Roeslani, Wali Kota Frederick Michael O’Connor dan para tamu kehormatan lainnya di pusat acara Colorful Indonesia Festival di tengah kota Frederick, Maryland, Sabtu (6/8).

Ini adalah festival budaya dan kulinari Indonesia yang diselenggarakan oleh Asian American Center of Frederick (AACF) bekerja sama dengan Indonesian American Association (IAA), serta berkolaborasi dengan beberapa organisasi dan komunitas budaya Indonesia di kawasan metropolitan Washington DC.

Kota Frederick yang berlokasi sekitar 80 kilometer dari Washington dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan festival Indonesia, karena AACF telah memiliki kegiatan bulanan menampilkan budaya negara tertentu setiap Mei hingga September.

Ketua IAA M Haris Koentjoro menjelaskan, Agustus dipilih karena bulan ini bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Selain itu, tambahnya, “Selama ini target audiens kita kan orang Indonesia saja. Kita coba target audiensnya itu orang Amerika dan orang Indonesia juga.”

Hasilnya, jumlah pengunjung melampaui target, kata Haris. Cuaca cerah pada akhir pekan menghadirkan ribuan orang dalam acara yang diselenggarakan di Carroll Creek Park itu. Pengunjung antusias berinteraksi dalam berbagai acara yang digelar, mulai dari bermain angklung, menari dengan iringan lagu-lagu Batak, atau berjoget dangdut.

Belum lagi mereka yang belajar membatik, membuat wayang, atau ikat kepala ala Sunda, dan menikmati makanan khas Indonesia atau barang-barang produksi Indonesia lainnya yang dijajakan di sana.

Namun festival tersebut bukan satu-satunya acara untuk memeriahkan HUT ke-77 RI yang sudah digelar sejak bulan lalu. Kegiatan lainnya adalah Jalan Cantik Berkebaya, suatu unjuk dukungan agar kebaya diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Badan PBB urusan pendidikan, sains dan kebudayaan UNESCO. Acara yang digelar di alun-alun nasional Washington DC ini diikuti oleh hampir 200 perempuan berkebaya tradisional maupun modern.

Kegiatan lainnya berupa turnamen olahraga golf, bulu tangkis, boling dan pingpong. Berbagai kegiatan ini disambut sama antusiasnya oleh warga Indonesia.

Dalam pertandingan boling yang berlangsung akhir pekan lalu di sebuah arena di Maryland, misalnya, koordinator Sulaiman Daroni mengemukakan, lebih dari 100 orang mendaftarkan diri. Karena minat peserta yang melimpah, panitia bahkan terpaksa menutup pendaftaran beberapa hari lebih cepat daripada jadwal seharusnya.

Warga Indonesia di Sekitar Washington Sambut Meriah HUT ke-77 RI

Ajeng Trihabsari gembira setelah mencetak ‘Strike’ dalam turnamen bowling di Maryland. (VOA/Utami Hussin)

Pada hari pertandingan, Sulaiman mengatakan,“Seluruhnya ada 20 lane, terisi semua.”

Ajeng Trihabsari termasuk di antara banyak peserta yang memadati arena itu. Di tengah kesibukan menggeluti beberapa pekerjaan setiap hari, penggemar boling ini antusias mengikutinya.

Ajeng mengemukakan,“Menang nggak menang yang penting fun. Yang penting sama-sama kumpul bareng, kita fun bareng. Karena ini kan jarang-jarang terjadi, selama pandemi kita kan nggak pernah ketemu. Ini benar-benar baru sekali ini ada acara boling lagi setelah dua tahun kosong karena pandemi.”

Ajeng juga mengikuti acara bersepeda santai bersama komunitas Indonesia yang diselenggarakan keesokan harinya. Bersama duta besar Rosan Roeslani dan istri, puluhan diaspora Indonesia dan keluarga mereka menyusuri dua rute yang disiapkan.

Wisma Bagheriford mengaku baru pertama kali ini mengikuti acara bersepeda bersama. Ada hal yang ia anggap lebih penting dalam kegiatan tersebut, yaitu “Kebersamaan community Indonesia. Basically saya baru pertama naik sepeda. Tapi karena ingin silaturahmi, it’s fun!

Rangkaian acara yang diawali dengan jalan santai bulan lalu ini dipuncaki dengan upacara pengibaran bendera pada tanggal 17 Agustus pagi, dan ditutup dengan bazar dan panggung gembira di kediaman resmi duta besar, Wisma Indonesia, di Washington DC.

Shafura Agustinah, yang lebih dikenal oleh komunitas Indonesia sebagai ustazah Dedeh, mengaku ikut dalam kemeriahan beberapa kegiatan tersebut. Alasannya, “Pokoknya seru. Karena setiap tanggal 17 Agustus, kita benar-benar merasa seperti orang Indonesia.” [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.